CILEGON, BANTEN RAYA – Guru madrasah berharap honor daerah (honda) untuk para guru tidak dihilangkan pada 2022 sebagaimana rencana pemerintah. Hal itu karena para guru baik dari tingkatan madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA) sangat terbantu dengan adanya honor tersebut.
Diketahui, penghapusan honda guru madrasah yang diterima Rp450 ribu per bulan karena adanya Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah, terutama soal dana hibah pemerintah daerah (Pemda) tidak boleh bertentangan dengan anggaran belanja negara.
Kepala MI Al Jauharotunnaqiyyah Periuk Faruki berharap ada kebijakan dari pemerintah, sehingga honda tidak dihapuskan, terutama untuk guru yang sudah menerima gaji sertifikasi dari pusat.
“Kami berharap ada solusi untuk persoalan ini. Tentu ini menjadi tugas dari pemerintah untuk terus memberikan apresiasi atas pengabdian guru lewat Honda,” katanya kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).
BACA JUGA: Bakal Dipangkas, Ini Besaran Tukin yang Diterima ASN Pemprov Banten
Faruki menyatakan, sudah melakukan audiensi dengan Walikota Cilegon Helldy Agustian untuk bisa memberikan kebijakan soal honda yang akan dihapuskan. Namun, Pemkot hanya meminta pihaknya untuk berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal hibah tersebut.
“Sudah bertemu dan kami menyampaikan apa yang menjadi harapan dan keinginan. Kami diminta untuk konsultasi dengan BPK, jika diperbolehkan maka bisa ada kembali,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Guru Sertifikasi Honda Madrasah Cilegon (FKGSHMC) Muhri, berharap honda untuk para guru yang sudah bersertifikasi tidak dihilangkan. Sebab, tidak ada yang tumpang tindih dengan kebijakan honda dan sertifikasi guru.
Saksikan Podcast Meja Redaksi dk Banten Raya Channel
“Kami sampaikan, jika menerima tunjangan dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dalam bentuk sertifikasi tidak ada yang tumpang tindih. Kecuali jika ada satu guru di MA dan MTs mendapatkan dua-duanya batu tumpang tindih,” katanya. (uri)