BANTENRAYA.COM – Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, makin pedas karena tembus Rp 100 ribu per kilogram (kg).
Harga jual cabai rawit merah di Kota Serang tersebut kini setara harga daging kerbau yang sama-sama Rp 100 ribu per kg.
Melonjaknya harga cabai rawit merah lantaran pasokan terbatas, karena dipengaruhi faktor cuaca ekstrem, sehingga menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Gunung Anak Krakatau Dilaporkan Mengalami Erupsi
Kondisi itu juga diperparah ditambah lagi dengan Kota Serang yang bukan daerah sentra penghasil cabai.
Imbas kenaikan harga tersebut, terpaksa pedagang mengurangi stok cabai rawit merah, karena konsumen pun mengurangi daya belinya.
Selain cabai rawit merah, harga cabai lainnya pun ikut melambung. Harga cabai merah besar dijual dikisaran Rp 70 ribu per kg-Rp 75 per kg, normalnya dijual Rp 40 ribu per kg.
Baca Juga: BPIH Haji 2024 Rp 93,4 Juta, Berapa Biaya yang Harus Dibayarkan Jamaah?
Harga cabai merah kriting dijual dikisaran Rp 75 ribu per kg-Rp 80 ribu per kg, normalnya dijual Rp 40 ribu per kg.
Cabai rawit hijau dijual dikisaran Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per kg, normalnya dikisaran Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg.
Kenaikan pun dialami oleh komoditas tomat yang dijual Rp 12 ribu per kg, normalnya harga tomat Rp 5 ribu per kg.
Harga bawang merah dijual dikisaran Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg, normalnya Rp 18 ribu per kg. Harga bawang putih dijual Rp 35 ribu, normalnya dikisaran Rp 28 ribu per kg.
Baca Juga: Ketahui 5 Penyakit yang Memerintahkan Anda untuk Menahan Diri dari Kopi
Salah seorang pedagang sayuran di PIR Kota Serang, Mutiah mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah sudah terjadi sejak sebulan lalu. Kenaikan komoditas berasa pedas tersebut bertahap.
“Sudah sebulan ini naiknya bertahap. Normalnya Rp 30 ribu per kilo,” ujar Mutiah, ditemui di tokonya dekat terminal Blok M, PIR, Kota Serang, Minggu 26 November 2023.
Mutiah menjelaskan, penyebab harga cabai naik, karena pasokan turun dampak sumber panen di daerah berkurang.
“Gak tau kenapa naiknya. Cuman emang barangnya mungkin lagi kurang, jadinya harganya naik,” jelas dia.
Akibat kenaikan harga cabai naik, kata Mutiah, terpaksa harus mengurangi jumlah stok cabai dari jumlah sebelumnya.
“Saya gak mau beli banyak-banyak karena mahal. Mau beli banyak susah,” tuturnya.
Mutiah mengaku sejak harga cabai terus melambung, berimbas terhadap penjualannya, karena konsumen mengurangi belanja cabainya.
Baca Juga: TERBARU! Kode Redeem Gods of Myth Idle RPG 26 November 2023, Ambil Reward Gratis Sebelum Hangus
“Ngaruh ke penjualan biasanya orang beli sekilo dua kilo, sekarang belinya seperempat, bahkan ada yang beli se ons,” ungkap Mutiah.
Kenaikan harga cabai pun dirasakan oleh salah seorang konsumen, Santi. Ia mengatakan, sejak harga cabai terus melonjak, pembelian cabai untuk bumbu masakannya terpaksa dikurangi.
“Pengaruh lah biasa saya beli dua kilo cabai merah besar, sekarang saya beli cuman sekilo,” kata Santi, ditemui di PIR, Minggu 26 November 2023.
Kendati harga cabai merah tengah naik, namun ia mengaku enggan mengurangi takaran penggunaan cabai untuk penyedap rasa masakannya.
“Kualitas tetap dijaga saya biasa make cabai takaran 1 kilo sampai 1,5 kilo untuk 10 liter air. Saya gak pakai pewarna. Saya jualan asinan buah dan sayuran,” ungkapnya.
“Untuk harga gak saya naikkan tetap Rp 18.000 per pack. Tapi mungkin takarannya saya kurangi dikit,” akunya.
Santi berharap harga komoditas cabai dan kebutuhan pokok lainnya kembali stabil seperti semula.
“Harapannya pemerintah bisa menstabilkan harga-harga barang pokok, termasuk cabai dan gula pasir,” tuturnya.
“Karena bikin asinan kan banyak pakai cabai dan gula pasir. Gula pasir sekarang sudah Rp 16.000 per kg, tadinya Rp 13.500 per kg,” terangnya.
Kepala Dinkopukmperindag Kota Serang Wahyu Nurjamil mengatakan, kenaikan harga cabai karena ada penurunan produksi, imbas kemarau panjang.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan yang Cocok di Santap saat Hujan, Dijamin Rasanya Mantap!
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan apakah ada fasilitasi untuk daerah,” tegasnya.
“Dari Kemendag diarahkan untuk koordinasi dengan provinsi karena fasilitasi ada di Dekon,” kata Wahyu Nurjamil, kepada Banten Raya, Minggu 26 November 2023. ***