BANTENRAYA.COM – Belum lama ini, dai muda Muhammad Iqdam Kholid atau yang dikenal dengan sebutan Gus Iqdam membuat pernyataan kontroversial.
Dalam salah satu rekaman ceramahnya yang diunggah oleh akun X @ethadisaputra, Gus Iqdam di tengah jemaah pengajiannya membeberkan pendapatnya terkait situasi di Palestina.
Dilansir Bantenraya.com dari rekaman berdurasi 2 menit 20 detik tersebut, Gus Iqdam berkomentar jika kondisi di Palestina aman lantaran dia melihat sendiri ke sana.
“Sekarang kan isunya di media itu Palestina ini bagaimana? Tidak aman, tidak bagaimana-bagaimana. Aman. Orang saya ke sana masih utuh kok,” ungkap dai muda asal Blitar, Jawa Timur tersebut.
Gus Iqdam juga menambahkan kalau di sana dia bertemu imam-imam dan syaikh di Baitul Maqdis dan dia bersyukur di sana aman. Tidak ada apa-apa.
Selain itu, Gus juga menjelaskan tentang tentara Israel yang berada di Baitul Maqdis yang mana sering disorot oleh media berita sering memukuli warga Palestina.
“Tentara Israel yang berada di depan Baitul Maqdis itu menjaga, bukan ingin menembak semaunya sendiri untuk intimidasi orang Islam, bukan,” katanya.
“Tapi memastikan orang yang masuk ke Baitul Maqdis ini agar benar-benar orang Islam,” tegasnya.
Gus juga menambahkan cerita tentang teman dekatnya yang juga pernah bertemu polisi Israel yang memastikan keislamannya dengan disuruh membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek lainnya.
Baca Juga: Harga Tiket Nonton Film Mothers Instinct Hari Ini di Bioskop Jakarta, Gak Bikin Kantong Kempes!
Kemudian, di akhir rekaman tersebut, Gus memberitahukan tentang keutamaan menziarah atau bertamu ke Baitul Maqdis dapat menambah keimanan.
Sayangnya, rekaman pengajian tersebut malah menuai banyak komentar negatif dari warganet.
Tidak hanya di kolom komentar video yang diunggah di akun X tersebut, komentar dari warganet yang kecewa juga bermunculan di akun resmi Instagram Gus Iqdam.
Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Pyramid Game Episode 7 dan 8, Apakah Ada Korban Jiwa?
Beberapa komentar di akun Instagram @iqdammuhammad_ bisa ditemukan di pada postingan foto ketika Gus sedang di Palestina yang diunggah seminggu yang lalu.
“Miris, jujur sedih banget sama ceramahnya njenengan yang bilang kalau Palestina aman-aman aja,” kata akun @mkylxbrz.
“Sedih banget lihatnya. Masih masa perang tapi ada muslim Indonesia yang justru liburan ke sana. Itu biaya visanya masuk ke pundi-pundi Israel loh, Gus,” kata @ulfahzlf dengan emoji menangis.
Baca Juga: Pergoki Geng Motor di Jalan Raya, Warga Kabupaten Serang Bisa WhatsApp ke Nomor Ini
Komentar yang serupa juga muncul di foto-foto Gus Iqdam yang lain.
“Kok ada yang ngaku ustad tapi tutup mata soal Palestina, sedih banget,” kata @erlita.m mengomentari foto Gus Iqdam yang sedang di Madinah.
“Main ke Gaza, pak. Jangan cuma ke Tepi Barat. Clarify your word, jangan mengatakan ssuatu yang fitnah dan mnyakiti hati saudara seiman. Malu pak, jamaahmu banyak. Kalo mau punya pikiran begitu, simpan saja sendiri, gak perlu dishare ke jamaah,” ujar @ayuarthuria di foto Gus Iqdam yang sedang di Badr.
Baca Juga: Tarif Bus PO Sumber Alam, Jakarta-Yogyakarta Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
Melalui foto-foto Instagramnya, kunjungan Gus Iqdam ke Palestina sepertinya memang tidak mendatangi wilayah Gaza, dan kunjungan tersebut juga diketahui terjadinya sebelum Ramadhan.
Gus sendiri menulis di salah satu caption fotonya yang menyebutkan kalau dirinya pulang dari Palestina pada Selasa, 5 Maret 2024.
Apa yang disorot media tentang penindasan yang terjadi terhadap warga Palestina di Gaza dan di Yerussalem memang bertentangan dengan apa yang diceritakan Gus di rekaman pengajian tersebut.
Baca Juga: Cuaca Buruk Masih Mengintai Kota Cilegon, Warga Harus Tingkatkan Kewaspadaan
Malam tarawih pertama, warga Palestina dipukuli oleh polisi Israel di Al-Aqsa.
Belum seminggu Ramadhan, warga Palestina di Gaza juga masih terancam wabah kelaparan akibat serangan dan blokade pemerintah Israel.
Menurut data terbaru dari Menteri Kesehatan Palestina, total angka kematian warga Palestina sejak Oktober 2023 lalu kini telah mencapai sekitar 31 ribu jiwa.* * *