BANTENRAYA.COM – SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School atau SMA CMBBS Pandeglang gerak cepat dalam menangani penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Salah satu langkah yang dilakukan SMA CMBBS adalah dengan melakukan isolasi terhadap 25 peserta didik dan melakukan pemeriksaan tes PCR terhadap peserta didiknya tersebut.
Hal tersebut dilakukan setelahnya salah satu peserta didik SMA CMBBS dinyatakan positif Covid-19 dan langsung ditangani pihak rumah sakit.
Baca Juga: Inilah Surat Yang Bisa Menyembuhkan Segala Penyakit, Simak Kajian dari Syekh Ali Jaber
Hal tersebut disampaikan Jubaedi, Kepala SMA CMBBS. Kepada Bantenraya.com Ia menyampaikan, salah seorang peserta didiknya mengalami sakit dan segera dibawa oleh orang tua untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata peserta didik tersebut dinyatakan positif Covid-19.
“Saya menerima informasi tersebut pada hari Minggu 30 Januari lalu,” kata Jubaedi.
Baca Juga: Jadi Pasangan Sesama Jenis, Artos Olla dan Dede Olla Merasa Nyaman dengan Pilihan Hidupnya
Berdasarkan infromasi tersebut, lanjutnya, pihaknya segera melakukan pengecekan dan hasilnya sebanyak 25 peserta didik melakukan interaksi dengan murid yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut.
Kemudian, kata Jubaedi, pihaknya langsung meminta kepada 25 peserta didik tersebut untuk menjalani isolasi di gedung yang layak, namun belum digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Selain itu kami juga meminta fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan tes PCR kepada 25 peserta didik tersebut. Hingga saat ini belum ada hasilnya. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” ujarnya.
Baca Juga: Iwan Fals Bikin Polling Capres 2024, Kandidat Nilai Tertinggi Tak Terduga
Ia mengaku, pada masa isolasi tersebut 25 peserta didik mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring dari ruangan isolasi.
Pihak sekolah juga melaksanakan hal serupa dengan semua peserta didik, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Kami memiliki dua asrama putra dan satu asrama putri. Kami menerapkan pembatasan untuk berinteraksi antar asrama. Kegiatan belajar mengajar untuk sementara dilaksanakan secara daring dan interaksi dibatasi,” ungkapnya. ***