BANTENRAYA.COM – Kelompok 17 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Uniba berhasil menciptakan inovasi ramah lingkungan, berupa sapu elektrik yang terbuat dari kardus bekas.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKM Uniba yang dilaksanakan di SDN Panibungan, Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang.
Kegiatan KKM Uniba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.
Baca Juga: 2 Pengedar Narkotika Jenis Sabu dan Obat di Pandeglang Selatan Diringkus Polisi
Inovasi sapu elektrik ini dirancang dengan memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan utama, yang kemudian dilengkapi dengan motor listrik kecil untuk memudahkan proses penyapuan.
Sapu ini tidak hanya ringan dan mudah digunakan, tetapi juga mendukung upaya pengurangan sampah kardus yang sering kali terabaikan.
Menurut Ketua Tim KKM Melita Sugiarti, ide ini muncul dari keprihatinan akan banyaknya limbah kardus di sekitar desa yang tidak termanfaatkan.
Baca Juga: Puluhan Pelamar CPNS di Pemkab Pandeglang Berebut Formasi Rekrutmen 2024
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan sedikit kreativitas, barang bekas yang dianggap tidak berguna bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Pembuatan sapu elektrik ini mendapat sambutan positif dari siswa-siswi SDN Panibungan serta warga desa sekitar, yang berharap inovasi ini bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan produk-produk lain yang ramah lingkungan.
“Mereka juga berharap sapu elektrik ini dapat diproduksi lebih lanjut dan digunakan secara luas, baik di desa maupun di kota,” ujarnya.
Baca Juga: Terkejut Golkar Alih Dukungan ke Airin-Ade, Dimyati Natakusumah: Saya Nggak Bisa Berpikir
Kepala SDN Panibungan Tb Umarul Faruq mengaku sangat terkesan dengan inovasi yang dilakukan oleh Kelompok 17 KK Uniba dalam memanfaatkan barang bekas, untuk pembuatan sapu elektrik.
Menurutnya, kreativitas ini tidak hanya menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam merancang alat yang fungsional, tetapi juga kesadaran akan pentingnya mendaur ulang dan menjaga lingkungan.
“Kami sangat bangga dengan upaya dan kreativitas yang ditunjukkan oleh Kelo oim 17 KKM Uniba,” tuturnya.
Baca Juga: Langgar Etik, 3 Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Resmi Dipecat!
“Pemanfaatan barang bekas untuk menciptakan sapu elektrik ini adalah contoh nyata dari penerapan ilmu pengetahuan, yang dipelajari di sekolah dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia berharap agar inovasi semacam ini dapat terus berkembang dan menginspirasi para siswa-siswi, dan warga sekitar untuk berpikir kreatif dan berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan barangbekas, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. ***