BANTENRAYA.COM – Sebuah pertanyaan klasik yang sering kali menjadi perdebatan dalam rumah tangga adalah saat seorang suami dihadapkan dengan pilihan antara istri atau ibu? Mana yang harus didahulukan?
Menurut Prof. Quraish Shihab pertanyaan tentang pilihan antara istri atau ibu dalam sebuah rumah tangga adalah sebuah pertanyaan retoris.
Sebuah pertanyaan retoris artinya adalah sebuah kalimat yang tidak memerlukan jawaban, pasalnya antara istri atau ibu keduanya sama-sama patut diutamakan.
Baca Juga: Band Asal Kota Serang ANZU Masuk Nominasi SCTV Music Awards 2025, Yuk Voting!
“Saya memilih tidak menjawabnya. Tapi ada (saja) orang yang tidak bijak menjawab begini, istri bisa diganti tapi ibu tidak bisa. Menurut saya itu salah,” kata Quraish Shihab.
Dikutip Bantenraya.com dari Instagram @nuonline_id, begini penjelasan mengenai memilih istri atau ibu dari Prof. Quraish Shihab.
Prof. Quraish Shihab menegaskan bahwa istri dan ibu bukanlah sebuah pilihan yang harus dipilih oleh seorang suami.
Baca Juga: Gadis Hingga Ibu-ibu Pemilik Scoopy Tampil Aman dan Penuh Gaya Lewat Velocreativity
Keduanya, memiliki peran yang berbeda-beda, tidak perlu membanding-membandingkan, tidak perlu juga harus saklek memilih salah satu karena dua-duanya punya porsi masing-masing.
“Karena keduanya harus sama-sama dicintai dan diutamakan,” ujarnya.
Bagi Prof. Quraish Shihab, menghargai seorang istri sama pentingnya dengan menghormati ibu sendiri.
Baca Juga: Yayasan Ponpes Daarul Ahsan Buka Penerimaan Santri Baru 2025, Cek Informasinya di Sini
Jadi, usahakan selalu berdiskusi dan melibatkan istri saat hendak mengambil sebuah keputusan yang berkaitan dengan orang tua kedua belah pihak.
Misalnya, apabila hendak mengunjungi orang tua atau memberikan hadiah kepada orang tua. Lakukan kesepakatan bersama pasangan.
“Bagaimana Anda melakukan kegiatan sehingga ibu Anda senang dan istri juga demikian. Lakukan cara ini, misalnya jika Anda mau memberi sesuatu kepada ibu Anda, usahakanlah lewat tangan istri Anda. Jangan Anda yang memberikannya, supaya terjalin tali kasih antara keduanya,” terangnya.
Baca Juga: Festival Peh Cun 2025 Siap Meriahkan Kota Tangerang
Prof Quraish Shihab menjelaskan lebih lanjut, hal yang terbaik dan dapat dilakukan seorang laki-laki adalah bersikap bijak dan tidak mempertentangkan antara posisi istri dan ibu.
“Jadi, jangan dipertentangkan lagi, dua-duanya sama pentingnya,” pungkasnya.
Dalam kondisi tersebut, Imam An-Nawawi menerangkan bagi seseorang tidak berdosa saat mengutamakan istri dari pada ibunya, sejauh ia memenuhi kewajiban nafkah bila nafkah ibunya berada di dalam tanggung jawabnya.
Baca Juga: Lomba Karya Tulis Ilmiah Bank Indonesia Institute 2025, Terbuka untuk Mahasiswa Aktif
“Tetapi jika harus memilih, ia dapat mengutamakan nafkah istrinya dengan tetap menjaga perasaan ibunya.” ***