BANTENRAYA.COM – Nasib guru Raudlatul Athfal (RA)/ Taman Kanak-kanak (TK) di Provinsi Banten hingga kini masih memprihatinkan.
Secara pendapatan, bahkan ada guru Ra dan TK yang hanya mendapatkan gaji di angka Rp50 ribu per bulan.
Ketua Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Serang Julaeha mengatakan, kehidupan para guru RA dan TK di Provinsi Banten memprihatinkan karena pendapatan yang kurang.
Baca Juga: Jabatan Bupati Lebak Diserahterimakan, Hasbi Ingin Wujudkan Reformasi Birokrasi di 100 Hari Kerja
Yang membuat mereka bertahan hingga kini adalah karena rasa ikhlas mengajar dan mencerdaskan anak bangsa.
Julaeha mengungkapkan, guru-guru yang ada di pelosok seperti Kecamatan Taktakan dan Curug hidup sangat memprihatinkan.
Padahal, akses sekolah mereka jauh namun secara pendapatan sangat tidak memadai. Karena itu dia meminta agar pemerintah daerah bisa membantu penghasilan mereka.
Baca Juga: Spoiler My Dearest Nemesis Episode 5 Sub Indo: Momen Kocak Ju Yeon dan Su Jeong
“Supaya guru-guru pada sejahtera dan lebih semangat lagi ngajarnya,” katanya, Senin, 3 Maret 2025.
Ia mengungkapkan, dari beberapa orang pengurus IGRA di kabupaten kota yang pernah berdiskusi dengannya, mereka mendapatkan penghasilan tambahan dari pemerintah daerah berupa honor daerah atau honda.
Hal itu misalnya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang, dan Pemerintah Kota Cilegon.
Honor yang didapatkan bervariasi, mulai dari yang di bawah 1 juta sampai dengan di atas 1 juta setiap bulannya.
Julaeha pun menyampaikan aspirasi ini kepada anggota DPRD Provinsi Banten Juheni M Rois.
Dia meminta agar Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kota Serang bisa membantu para guru RA agar lebih sejahtera.
Baca Juga: Walikota Serang Budi Rustandi Akui Masih Adaptasi di Lingkungan Kerja Pemkot Serang
Julaeha juga merasakan bahwa para guru RA selama ini tersingkir dan tidak terperhatikan.
Hal itu dapat dilihat dari tidak adanya kuota bagi mereka untuk ikut dalam seleksi PPPK.
Padahal, mereka juga sama dengan guru lain, bertugas mencerdaskan anak bangsa. ***