BANTENRAYA.COM- UPT SKB Pandeglang melakukan praktik tataboga bersama ibu-ibu masyarakat setempat, belum lama ini.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 peserta menyusul setelah sebelumnya SKB menyusun kurikulum dan modul tentang penganan lokal Pandeglang.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam membuat dan mengolah penganan lokal Pandeglang. Lebih jauh, hasil dari pendidikan keterampilan ini dimaksudkan untuk penanaman semangat berwirausaha.
Baca Juga: Diundang Kick Andy, Nikita Mirzani Akui Segala Kontroversinya Dilakukan Demi Cuan
Kepala SKB Pandeglang, Maman Rukmana mengatakan, kegiatan praktik tataboga ini merupakan program SKB untuk pemberdayaan masyakarat dan melanjutkan program Ibu Bupati dalam peningkatan kesejahteraan .
“Warga masyarakat setempat terutama ibu-ibu butuh keterampilan tambahan termasuk dalam pengolahan penganan lokal seperti membuat jojorong, apem, termasuk bolu kukus. Kalau beli bolu di Indomaret kan mahal, jadi lebih baik ibu-ibu membuat dan memproduksi sendiri, bila perlu jadikan keterampilan ini sebagai ladang berwirausaha,” kata Maman.
Baca Juga: 5 Komika yang Terjerumus Gunakan Narkoba, Terbaru Fico Fachriza
Salah satu Pamong Belajar SKB Pandeglang, Tuti Mulyati menyampaikan arahan kepada para peserta praktik tataboga untuk pembuatan penganan lokal tersebut setahap demi setahap.
“Alhamdulillah, kami jadi lebih dekat lagi dengan masyarakat, bisa bersilaturahmi dan praktik sama-sama dalam melestraikan penganan lokal Pandeglang,” imbuh Tuti.
Sementara itu, ibu-ibu peserta sangat antusias, ada beberapa peserta yang belum paham sama sekali memegang mixer dan mengolah adonan kue. Mereka terlihat senang dan serius ingin mendapatkan ilmunya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Fico Fachriza, Komika yang Diamankan Polisi Karena Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Salah seorang perserta, Yeyen Nuryeni, warga Kampung Talaga, Kelurahan Karaton Majasari mengungkapkan rasa senangnya sudah diajak menjadi peserta pendidikan keterampilan pengolahan penganan lokal.
“Semoga ilmu kami bertambah Bapak, kalau sudah punya modal, nanti di rumah mau membuat sendiri dan berjualan, lumayan hasilnya untuk nambah-nambah biaya sekolah anak saya,” ujar Yeyen. ***