BANTENRAYA.COM – Masyarakat Pandeglang Selatan yang terdampak banjir diminta waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti itu rawan menyerang warga pascabencana banjir menerjang.
Nyamuk aedes aegypti sering berkembang biak di genangan air yang belum surut.
Baca Juga: Satgas Bencana Alfamart Lazismu Terjunkan Perahu Karet Evakuasi Korban Banjir Pandeglang
Puskesmas Patia pun menyosialisasikan pencegahan DBD dengan 4M plus, yang dilakukan secara rutin 1 minggu sekali.
Pertama, kata Sri, menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, vas bunga, tempat penampung air di kulkas, dan lainnya.
Kedua, menutup rapat semua penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk dan bertelur.
Baca Juga: Menko Airlangga : Ada Tiga Manfaat Besar bagi Indonesia Menjadi Presidensi G20
Ketiga, mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat menjadi genangan air, seperti kaleng bekas, pecahan borol dan lainnya.
Keempat, memantau semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
Sementara pencegahan plusnya adalah dengan tidak menggantung pakaian, memelihara ikan dalam tampungan air, membubuhkan bubuk pembasmi jentik nyamuk, dan tidur menggunakan kelambu.
Baca Juga: Baru Dioperasikan, Tol Serang-Rangkasbitung Dikeluhkan, Ternyata Kondisinya….
“Masyarakat harus waspada dengan peyakit DBD pascabanjir dengan 4M plus,” kata Sri Rejeki, Kepala Puskesmas Patia kepada bantenraya.com pada Minggu, 21 November 2021.
Sri mengajak, masyarakat korban banjir, terutama warga Kecamatan Patia untuk melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungannya masing-masing.
“Mari kita sama-sama terapkan gerakan Selasa bersih dilingkungan rumah, RT maupun RW,” pesannya.
Baca Juga: Banyak Destinasi Wisata Alam di Kota Cilegon, Ketua Fekraf: Kendala Satu Tidak Ada Air Bersih
Sri menjelaskan, Puskesmas Patia akan menerjunkan petugas ke lingkungan warga untuk melakukan sosialisasi.
“Pascabanjir nanti di hari Senin, Selasa dan Rabu kami akan turun ke lapangan,” jelasnya. ***