Oleh: Najwa Permata Aini, Mahasiswa Ekonomi Syari’ah, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
BANTENRAYA.COM – Kota Serang sebagai ibu kota Provinsi Banten mengalami Urbanisasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Perpindahan penduduk dari daerah sekitar ke Kota Serang terjadi karena daya tarik ekonomi dan ketersediaan fasilitas yang lebih baik.
Fenomena ini memiliki dampak beragam bagi stabilitas keuangan daerah, baik dalam bentuk peluang, maupun tantangan.
Baca Juga: Polres Serang Gagalkan Peredaran Obat Ilegal, Ribuan Barang Bukti Diamankan
Urbanisasi yang tidak terkendali dapat mengakibatkan peningkatan pengangguran, tekanan pada infrastruktur, serta ketimpangan ekonomi.
Oleh karna itu, diperlukan strategi yang tepat guna menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan daerah.
Dampak Urbanisasi terhadap Stabilitas Keuangan Kota Serang
1. Tekanan terhadap Infrastruktur dan layanan publik
Pertumbuhan penduduk yang pesat meningkatkan kebutuhan akan transportasi, perumahan, pendidikan, dan layanan kesehatan. Jika tidak di imbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai, kualitas layanan publik dapat menurun, membebani keuangan daerah, dan mengurangi daya tariik investasi.
2. Lonjakan Harga Properti dan Biaya Hidup
Permintaan yang tinggi terhadap hunian menyebabkan kenaikan harga properti dan sewa rumah. Selain itu, meningkatnya kebutuhan terhadap bahan pokok dan jasa turut mendorong inflasi, sehingga biaya hidup di Kota Serang semakin mahal dan dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
3. Peningkatan Pengangguran dan Kemiskinan
Urbanisasi sering kali tidak sejalan dengan lapangan kerja yang cukup. Akibatnya, terjadi peningkatan angka pengangguran yang berujung pada bertambahnya jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan. Hal ini berpotensi memperbesar ketimpangan social dan menigkatkan resiko kriminalitas
4. Beban Anggaran pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Serang harus mengalokasikan dana yang lebih besar untuk membangun fasilitas umum, meningkatkan layanan public, dan menangani permasalah social yang muncul akibat Urbanisasi. Jika pemasukan daerah tidak mengalami peningkatan yang sebanding, kondisi ini dapat menyebabkan defisit anggaran.
Baca Juga: Anti Lembek! Cara Buat Bakwan Krispi yang Mudah, Ide Takjil Buka Puasa Ramadhan 2025
Strategi Penanggulangan
1. Perencanaan Tata Ruang yang Berkelanjutan
Pemerintah perlu mengoptimalkan tata ruang kota dengan memperhatikan kebutuhan jangka panjang. Pengembangan kawasan permukiman baru, akses transportasi, dan zona industri harus dirancang agar tidak menimbulkan kepadatan yang berlebihan di satu wilayah.
2. Peningkatan Investasi dan Infrastruktur
Untuk mengimbangi pertumbuhan populasi, pemerintah harus meningkatkan investasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi, perumahan terjangkau, dan layanan publik. Kerjasama dengan pihak swasta melalui skema public-private partnership (PPP) dapat menjadi solusi dalam pendanaan proyek infrastruktur.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2025, 148 Ribu Kendaraan Mulai Melintasi Tol Tangerang-Merak
3. Pemberdaya Ekonomi lokal dan UMKM
Mengembangkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat menjadi solusi dalam menciptakan lapangan kerja serta mengurangi angka pengangguran. Program pelatihan keterampilan dan akses permodalan bagi pelaku usaha lokal juga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
4. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Pemerintah Kota Serang harus berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar kerja. Penyediaan kursus keterampilan dan kerjasama dengan industri dapat meningkatkan peluang kerja bagi penduduk lokal.
Baca Juga: Lesu, Penjualan Tiket Bus Lebaran 2025 di Terminal Seruni Kota Cilegon Turun 50 Persen
5. Optimalisasi Pendapatan Daerah
Pemerintah daerah perlu mengembangkan strategi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak daerah, retribusi, serta pengelolaan aset secara lebih efisien. Digitalisasi sistem pajak dan pengelolaan anggaran yang transparan juga dapat meningkatkan efisiensi keuangan daerah.
Kesimpulan
Urbanisasi di Kota Serang membawa dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan daerah. Jika dikelola dengan baik, urbanisasi dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Mudik Berjam-jam Kulit Wajah Tetap Glowing saat Lebaran 2025, Ini Rahasianya
Namun, tanpa strategi yang tepat, Urbanisasi justru dapat meningkatkan beban fiskal dan memperburuk ketimpangan sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang komprehensif, mulai dari perencanaan tata ruang, penguatan ekonomi lokal, hingga optimalisasi pendapatan daerah guna memastikan pertumbuhan yang seimbang dan inklusif.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kota Serang dapat berkembang menjadi kota yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan urbanisasi di masa depan.***