BANTENRAYA.COM – Stan Kroenke akhirnya menikmati Valentine’s Day usai Los Angeles Rams menjuarai Super Bowl pada Senin 14 Februari 2022 lalu.
Los Angeles Rams di tangan Stan Kroenke jadi juara berkat kemenangan 23-20 atas Cincinnati Bengals.
Hal ini merupakan gelar bergengsi yang mempertegas bahwa investasi besar-besaran yang Stan Kroenke gelontorkan untuk Los Angeles Rams tidak berujung buntung.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 19 Februari 2022: Aldebaran Temukan Reyna tapi……
Pasalnya pada investasi Stan Kroenke di Los Angeles Rams adalah sebuah perjalanan panjang yang ia mulai pada 1995 sebagai pemilik 30 pesen saham.
Tujuannya ialah membantu pemilik klub yaitu Georgia Frontiere memindahkan tim dari Los Angeles ke St. Louis.
Kemudian Stan Kroenke meningkatkan bagiannya di tim menjadi 40 persen pada beberapa tahun kemudian, dan ia mengambil alih kepemilikan penuh pada 2010 setelah kematian Frontiere.
Baca Juga: Lucinta Luna Dirangkul Ustadz Syam, Netizen: Tahu Aja Kalau Muhrim
Frustrasi dengan situasi stadion di St. Louis, Stan Kroenke lalu membawa Rams kembali ke Los Angeles pada tahun 2016.
Pada kepindahan itu menghabiskan biaya relokasi sebesar $550 juta yang ternyata memicu gugatan kota yang telah dia tinggalkan.
Dalam penyelesaian yang dicapai pada bulan November tahun itu ia dan NFL setuju untuk membayar St. Louis sebesar $790 juta.
Baca Juga: Minta DPR RI Panggil Kemenkes, MUI Desak Pemerintah Sediakan Vaksin Halal
Terlepas dari biaya tersebut, relokasi ini menjadi tambang emas bagi Stan Kroenke. Pasalnya, valuasi klub naik tiga kali lipat dibandingkan tahun 2015 dengan menjadi $4,8 miliar pada tahun 2021.
Saat ini Rams tidak menjadi satu-satunya klub olahraga yang dimiliki oleh Stan Kroenke.
Di ranah sepak bola Inggris, namanya tercatat sebagai pemilik Arsenal. Masalahnya, publik menilai ada ketimpangan hebat pada cara Kroenke menangani Arsenal dan Los Angeles Rams.
Baca Juga: Sadar Akan Kodratnya, Millen Cyrus Akui Ingin Dimakamkan Sebagai Laki-Laki: Aku Nggak Mau Munafik
Stan Kroenke mengeluarkan dana pribadinya sebesar $1,6 miliar untuk proyek stadion Rams sebesar $5,5 miliar selama 6 tahun terakhir.
Sementara itu, dikutip Bantenraya.com dari data Swiss Ramble, Stan Kroenke hanya mengeluarkan £15 juta (sekitar $20,4 juta) dalam 10 tahun untuk klub Inggris Arsenal, dari tahun 2011 hingga 2020.
Hal ini membuat Arsenal tak mampu bergerak leluasa untuk memperkuat skuadnya. Tidak heran jika Arsenal masih melangkah dengan terseok-seok di Liga Inggris musim dal beberapa musim terakhir.
Baca Juga: Masuk Zona Bahaya Gunung Anak Krakatau, BMKG Pantau Sistem Peringatan Dini Tsunami
Barangkali minimnya kucuran dana ini pula yang membuat Arsenal tak bermanuver banyak di bursa transfer, termasuk bursa transfer musim dingin tahun 2022 ini.
Sayangnya, manuver-manuver Los Angeles Rams di trade pemain bertaburan bintang. Tidak nampak pada Arsenal dalam jual-beli pemain.
Pada bursa transfer musim dingin 2022, Arsenal bahkan kehilangan sang superstar yaitu Pierre-Emerick Aubameyang, itupun tanpa kedatangan pemain pengganti.
Pada hal ini, kerugian Arsenal di bursa transfer memang jadi persoalan dalam kurun lima musim terakhir.
Baca Juga: 20 Ucapan Hari Keadilan Sosial Sedunia 20 Februari 2022 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Mereka harus mengeluarkan dana sebesar £427,5 juta dan hanya mendapat £256,1 juta dari transfer plus £8,6 juta dari peminjaman pemain.
Itu artinya, pada jual beli selama 5 musim Arsenal rugi £162,8 juta. Dengan kondisi tersebut cukup ironis mengingat pada umumnya, tim-tim mendapat keuntungan finansial dari transfer pemain.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Sudah begitu, sejumlah pemain yang didatangkan justru melempem sehingga Arsenal tambah berkalang rugi.
Melihat dari space cap Rams, ada di angka minus. Mereka tetap kelebihan gaji sekitar $13 juta untuk musim ini.
Namun, konsekuensi yang harus ditanggung ialah gaji mereka musim depan harus lebih kecil 13 juta dari batas gaji yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Sidak di Anyer, Anggota DPRD Kabupaten Serang Temukan Minyak Goreng Disimpan di Gudang Minimarket
Pada sistem ini menggambarkan bahwa Rams adalah tim yang cukup berani untuk mengorbankan aset dan alokasi dana di masa depan, untuk mendapatkan kejayaan di masa kini.
Langkah ini yang tidak dapat diambil di klub Arsenal, karena sepak bola Eropa tidak mengenal istilah aturan batasan gaji.
Dengan memiliki aturan seperti ini, pengeluaran klub untuk gaji yang mana selalu menjadi pos terbesar akan lebih terkontrol.
Baca Juga: Ini Kalimat Ustadz Khalid Basalamah Tentang Wayang, yang Membuatnya Dilaporkan
Mungkin itulah sebabnya, investasi Stan Kroenke di Arsenal tidak bisa jorjoran dan harus bersifat jangka panjang.
Solusi pengembangan pemain muda sejauh ini, dipandang sebagai jalan keluar terbaik.
Meskipun mengeluarkan dana sebesar £15 juta selama kurun waktu 10 tahun, hal ini yang membuat keseriusan Stan Kroenke dalam mengelola klub Arsenal masuk akal untuk dipertanyakan.***



















