BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Serang akan membuat surat edaran ke sekolah-sekolah SMP agar memberikan sangsi kepada siswa-siswa yang kedapatan merokok.
Sangsi itu untuk memberikan efek jera kepada siswa yang kedapatan merokok.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kota Serang Tubagus Agus Suryadin mengatakan, pihaknya sangat melarang sekali terhadap siswa-siswa yang merokok, karena menunjukkan etika yang kurang baik bagi seorang pelajar.
“Kenapa melarang akses merokok ya pertama akhlak kurang bagus etika-etika yang dilakukan oleh para murid-murid atau siswa baik SMP atau SMA itu kan tidak baik, kedua pada kesehatan juga akan berdampak,” kata Tubagus Agus Suryadin, kepada Banten Raya.
Baca Juga: Perokok Remaja di Kota Serang Mengkhawatirkan
Tubagus Agus Suryadin mengaku pihaknya akan menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk melarang anak-anak remaja pelajar merokok.
“Surat edaran untuk dilarang anak-anak yang merokok. Kalau misalkan anak-anak tersebut kelihatan merokok kita kenakan sangsi,” katanya.
Tubagus Agus Suryadin menjelaskan, sangsi yang akan diberikan kepada remaja pelajar yang kedapatan merokok, pertama sangsi lisan.
“Pertama kita kasih peringatan lisan jangan sampai merokok bahwa merokok itu dilarang, karena masih muda usia 13, 14, dan 15 tahun. Kalau memang sudah secara tulisan sampaikan ke orang tuanya. Kalau masih begitu kena sangsinya dikeluarkan dari sekolah,” tegas dia.
Tubagus Agus Suryadin akan menginstruksikan sekolah untuk melarang siswa-siswanya membawa rokok, karena untuk menjaga kesehatan, dan menjaga Kota Serang Madani.
Baca Juga: Pemkot Cilegon Tata Trotoar Jalan Jenderal Sudirman untuk Percantik Wajah Kota
“Jangan merokok disembarang tempat. Yang menghirup asap juga berdampak. Dosa juga sebetulnya,” bener Tubagus Agus Suryadin.
Tubagus Agus Suryadin mengaku akan membuat surat edaran untuk ke sekolah-sekolah SMP, agar nanti siswa-siswa tidak seenaknya merokok sembarangan.
“Jadi budaya sekarang memang agak. Kalau dulu kan kita ngerokok ngumpet-ngumpet. Malu. Sekarang dengan terang-terangan biasa aja, cuek aja,” ungkapnya.
“Nanti kita sampaikan ke guru-guru untuk selalu mengecek tasnya dia merokok atau tidak. Kalau bawa rokok panggil ke guru BP, untuk diminta alasan merokok,” imbuh Tubagus Agus Suryadin.
Tubagus Agus Suryadin mengaku pihaknya sejauh ini belum ada laporan soal siswa yang kedapatan merokok. “Belum ada,” akunya. *
 
			


















