BANTEN RAYA. COM – Berbicara adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan.
Manusia diberikan sebuah mulut untuk berbicara. Namun berbicara juga harus mendasar.
Berbicara juga ada ilmunya jikalau berorientasi terhadap ilmu maka akan menghasilkan sebuah etika berbicara.
Tanpa etika pembicaraan manusia akan susah dipahami apalagi tidak memiliki makna.
Untuk itu, dituliskan kali ini akan memberitahu tentang etika berbicara agar mudah dipahami.
Simak terus artikel ini agar berbicara kalian terarah.
Ilmu Berbicara atau retorika pertama kali di cetuskan oleh filsuf ternama yaitu Aristoteles hingga Plato.
Ilmu tersebut sangat langka dan jarang sekali ada orang yang mau mendalaminya.
Di era sekarang banyak orang kalau debat ingin menang, kalau ngomong ingin menang namun tidak mengerti retorika sehingga kemenangannya dalam berdebat sia-sia tidak menimbulkan suatu solusi dalam satu persoalan yang diperdebatkan.
Mayoritas di zaman sekarang banyak yang yang handal dalam berbicara tapi lawan bicaranya kerap kali tidak mau mengikuti asumsi yang dikeluarkan oleh dirinya. Ternyata menurut Aristoteles retorikanya keliru.
Biar narasi kalian diikuti oleh lawan debat dan mudah dipahami pelajari terlebih dahulu ilmu beretorika.
Retorika masuk kedalam komunikasi maka jika komunikasi kalian ingin lebih persuasif dan tepat baca terus tulisan ini.
Dikutip Bantenraya.com dari akun YouTube@Cahayahationline, berikut cara agar berbicara dipahami oleh orang menurut ustadz Fahrudin Faiz.
Baca Juga: Nikah di KUA Jadi Tren di Kota Cilegon, Ada 660 Pasutri Ucap Janji Suci dengan Alasan Unik Ini
Menurut Aristoteles jika retorika ingin dipahami dan didengarkan maka harus ada tiga unsur.
1. Logos
Dalam berbicara harus ada unsur logos yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam perkataan harus dipertimbangkan serta memiliki arti atau makna.
Sebelum berbicara alangkah lebih eloknya agar gunakan nalar sehat agar perkataan yang keluar dari mulut bisa diterima dan dipahami oleh lawan bicara.
2. Etos
Etos itu bisa diartikan moral orang yang berbicara harus berkualitas atau orang yang bisa dipercaya. Kalau kamu tidak memiliki etos orang akan mudah curiga terhadap kalian karena selalu berubah-ubah ketika berbicara.
Kalau kalian ingin di dengarkan bangunlah kredibilitas moral kesimpulannya kalian harus meyakinkan kepada lawan bicara kalian bahwa omongan kalian tidak bohong.
Bahkan, akhlak dalam berbicara Aristoteles kerap kali diterapkan oleh filsuf muslim.
3. Patos
Patos mewakili tampilan emosi kepada audien dan pencurahan perasaan yang ditampilkan didalamnya. Patos juga adalah sebuah teknik komunikasi yang sering banyak digunakan dalam retorika, kesustraan, film dan seni naratif lainnya.
Jika bicara kalian ingin mudah dimengerti maka sertakanlah gerakan tubuh dalam menjelaskan maksud kalian kepada lawan bicara.
Demikianlah unsur retorika yang harus diterapkan dan tidak boleh dilewatkan jika ketika berbicara mudah dipahami dan bisa terima oleh lawan bicara. ***