BANTENRAYA.COM – Politik masih menjadi kosakata yang cukup menakutkan dan kejam bagi sebagian kalangan, terlebih bagi kalangan milenial.
Banyak yang menganggap jika politik itu momok menakutkan dan kejam karena para politikus kerap tidak lagi komitmen dengan apa yang sudah diucapkan.
Lalu, politik bisa dalam sekejap menjadikan kawan berbalik saling bermusuhan dan terkesan menusuk dari belakang.
Lalu, politik juga terkesan dominan untuk kepentingan golongan dan partai politik dibandingkan kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Perbandingan Samsung Galaxy S22 Ultra dan Samsung Galaxy S23 Ultra, Cuma Beda Tipis!
Wacana tersebut membuat sebagian besar pemuda dan milenial acuh terhadap politik dan demokrasi.
Atas dasar itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakasbangpol Kota Cilegon, mencoba mengubah paradigma politik tersebut dengan membuat duta politik pada 2024.
Nantinya, duta politik tersebut bertugas memberikan edukasi politik dan soal pentingnya partisipasi politik, sehingga semuanya bisa ikut menyalurkan suara. Bahkan, meningkatkan partisipasi politik di Kota Cilegon.
“Ada sebanyak 144 pendaftar, lalu lulus seleksi administrasi 97 orang, selanjutnya sudah lulus post test 50 orang, dan akan diseleksi menjadi 30 orang hingga 10 orang dan terpilih 3 orang,” kata Kepala Kesbangpol Kota Cilegon Sri Widayati dalam pembukaan seleksi duta politik di Aula Dinas Komunikasi Informasi Sandi dan Statistik
Baca Juga: SKB Pandeglang Buka Sekolah Modelling
Selanjutnya, papar Sri, duta politik ini nantinya akan menjadi agen perubahan. Jika politik sebelumnya itu terkesan tidak baik karena oknum, maka bisa diubah. Sebab, dengan politik bisa melahirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Politik ini adalah bagian bagaimana mengubah sisi negatif. Sebab, demokrasi dan politik termasuk pemilihan bisa menentukan siapa nanti figur yang akan menjadi pemimpin,” ujarnya.
Hal senada disampaikan, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta, ia berharap duta politik bisa mengubah image politik yang kejam dan menakutkan.
“Selalu ada profesi apapun sisi negatif, termasuk dalam politik. Tapi politik kekuasan sangat besar perannya, mereka harus mengubah image itu, dari sekarang memperbaiki image itu,” ujarnya.
Sanuji juga meminta, jika duta politik tersebut merupakan kader pemimpin bangsa, sehingga pembekalan harus banyak dilakukan dan dilengkapi, Misalnya, kemampuan berkomunikasi dan berbicara, lalu juga diuji komitmennya seperti apa memperbaiki politik.
Baca Juga: PT Chandra Asri Lobi Helldy Agustian Usulkan Jalan Tol dari Cilegon Timur ke Anyer
“Harus lengkap nanti pembekalannya, saya minta 50 orang ini semua menjadi duta politik. Menjadi kader pemimpin di Kota Cilegon kedepan,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidik yang berkesempatan menjadi pembicara menyampaikan, politik menjadi jalan pintas dalam hal mengeksekusi kebijakan untuk masyarakat. Contohnya, dalam hal perbaikan jalan, jika diusulkan masyarakat dan lurah itu pasti lama. Namun, jika yang meminta anggota DPRD Kota Cilegon itu responnya akan sangat cepat.
“Artinya politik menjadi penting Ketika ingin mengeksekusi kebutuhan dan kepentingan masyarakat, kalua diajukan sendiri dan melalui lurah atau camat saya yakin pembangunan jalan itu pasti akan bertahun-tahun. Tapi dengan politik, maka bisa secepatnya di eksekusi,” ujarnya.
Kendati begitu, ia juga tidak menafikan masih ada sisi negatif dalam politik. Untuk itu, peran dari duta politik nanti bisa mengubah paradigma itu, bagaimana memilih wakil yang benar-benar punya integritas dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Ditagih Nikita Mirzani, Bunda Corla Sudah Kembalikan Uang 100 Juta: Kalo Miskin Jangan Sok!
“Harus memilih yang punya kualitas, jangan lagi memilih legislatif yang sudah terpilih tapi lupa dengan masyarakat. Itu nanti tugas duta politik memberikan Pendidikan politik kepada pemilih,” ujarnya. *


















