BANTENRAYA.COM – Inilah penyebab awal mulai terjadi insiden kericuhan dengan aksi saling serang antara buruh WNI melawan WNA.
Kericuhan saling serang antara WNI Vs WNA di PT GNI tepatnya di desa Bunta, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Kericuhan itu terjadi saat buruh dari WNI melakukan aksi mogok dengan masuk kedalam pabrik.
Baca Juga: GRATIS! 10 Link Twibbon Porseni NU 2023 dengan Desain Terbaru dan Kekinian, Cocok Diunggah di Medsos
Aksi buruh WNI itu dilakukan menyusul seringnya terjadi kecelakaan yang diakibatkan minimnya perhatian pada keselamatan pekerja.
Selain itu, buruh juga menuntut pada perusahaan untuk menaikkan penghasilan atau gaji mulai bulan Januari 2023.
Aksi saling serang melibatkan tenaga kerja PT GNI terjadi pada Sabtu 14 Januari 2023 sekitar pukul 21 Wita.
Baca Juga: Erick Tohir Ingin Sepakbola Indonesia Maju, Didampingi Artis Pemilik Klub
Diketahui kericuhan ini melibatkan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal kericuhan diawali karyawan Indonesia menggelar aksi mogok kerja.
Karyawan Indonesia itu melakukan aksi mogok dan masuk ke pabrik untuk mengajak buruh lainnya mengikuti kegiatan itu.
Saat di dalam pabrik buruh asal Cina yang tidak ingin mengikuti aksi mogok kerja malah menyerang sejumlah karyawan lokal.
Baca Juga: Pendekar Cisadane Dapat Amunisi Baru di Lini Depan jelang Paruh Kedua Liga 1 Indonesia
Aksi pekerja asing itu mendapat perlawanan hingga terjadi bentrok para buruh yang terlibat bentrok menggunakan besi maupun peralatan di pabrik.
Bentrok kedua kubu itu pun merembet hingga pengrusakan dan pembakaran fasilitas kantor dan Armada perusahaan.
Dalam insiden tersebut, belum diketahui jumlah korban luka maupun kerugian yang dialami kedua kubu dari bentrok itu.
Baca Juga: TERBARU Coupon Code The Spike Volleyball Story 16 Januari 2023, Menangkan Bola Voli Gratis
Pihak kepolisian telah bersiaga di sekitar lokasi, diketahui seruan mogok kerja karyawan PT GNI menyusul seringnya terjadi kecelakaan kerja perusahaan nikel tersebut.
Mereka menuntut agar dilakukan perbaikan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja ketiga dan kenaikan penghasilan atau gaji mulai Januari kedua 2023.
Kebakaran smalter PT gunbuster nikel industri GNI di Morowali Utara Sulawesi Tengah yang menewaskan dua karyawan mendapat perhatian serius dari Komisi 7 DPR RI atas peristiwa itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diterima komisi 7 DPR RI insiden itu disebabkan adanya permasalahan teknis pada peralatan.
DPR RI pun berencana melakukan kunjungan kerja spesifik di smalter PT GNI guna memastikan evaluasi secara menyeluruh.
Wakil ketua Komisi 7 DPR RI Bambang Hariandi mengusulkan membentuk Panitia kerja pajak (panja) untuk mengusut kebakaran smalter PT GNI.
Baca Juga: Rumah Bertingkat di Pandeglang Terbakar, Alami Kerugian Ditaksir hingga Rp 75 Juta
“Usulan dari fraksi-fraksi di komisi 7 agar dibentuk panja untuk mendalami Kejadian ini karena bisa saja akan terjadi di smalter lainnya,” kata wakil ketua komisi 7 Komisi DPR RI Bambang hariandi.
Bambang juga mengingatkan kejadian itu tidak boleh terulang lagi apalagi sampai menelan korban jiwa.
“Kami tidak mendapat informasi Kapan waktu terakhir perusahaan tersebut melakukan kalibrasi terhadap peralatannya yang merupakan kewajiban untuk menilai kelayakan sebuah peralatan industri,” ucap Bambang.
Baca Juga: Kapasitas Bongkar 20.000 Ton Per Hari, KIP Dukung Kelancaran Distribusi Pangan Indonesia
Dikutip dari Bantenraya.com dari kanal YouTube Refly Harun juga mengatakan kericuhaan antara TKA Cina dan lokal ibarat api dalam sekam.
“Kalau kita bicara mengenai TKA Cina dan lokal itu ibarat api dalam sekam atau ibarat rumpun rumput kering yang kena pemantik sedikit mudah sekali terbakar,” ujar Refly Harun, dikanal YouTubenya.***


















