BANTEN RAYA.COM – Pasca gempa bumi keadaan pasien rumah sakit RSUD sayang Cianjur ratusan pasien terpaksa di rawat di halaman rumah sakit.
Gempa dengan magnitudo 5,6 pada Senin 21 Oktober 2022 yang membuat sebagian wilayah Cianjur terdampak dan menelan banyak korban jiwa.
Hal tersebut mengakibatkan rumah sakit Cianjur penuh akan pasien mulai dari yang luka-luka maupun yang sedang melakukan perawatan sebelum gempa bumi terjadi.
Baca Juga: Update Coupon Code The Spike Volleyball Story 22 November 2022, Dapatkan Hadiah Bola Voli Gratis
Dikutip Bantenraya.com dari akun Twitter@rahmaaulia45, ia menggunggah sebuah vidio yang berdurasi 28 detik.
Diperlihatkan para petugas rumah sakit yang kewalahan mengurusi para korban akibat gempa bumi tersebut.
Di vidio itu diberikan keterangan bahwa banyak para korban yang tertimpa bangunan.
Akhirnya karena banyaknya korban rumah sakit yang tertimpa bangunan maka dari itu rumah sakit berduka.
Selain itu, para petugas rumah sakit keluar masuk memindahkan para pasien rumah sakit untuk dipindahkan ke halaman rumah sakit karena dikhawatirkan bangunan roboh.
Bahkan terdengar suara teriakan petugas yang mengatakan korban yang paling parah adalah yang sedang dirawat ICU.
Kisah yang memilukan yang amat dahsyat, bukan hanya itu selain pasien yang terkena luka para petugas harus bekerja dengan segenap jiwa melayani para pasien yang sedang terluka.
Apakah para petugas rumah sakit tidak kerepotan merawat ratusan warga Cianjur yang terluka.
Sementara itu, akun Twitter@rahmaaulia mengatakan dalam cuitannya, tidak kuat melihat kondisi yang terlihat di dalam vidio.
Ia hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi yang tertimpa musibah.
“Maaf bagi teman-teman yang menanggapi cuitanku, aku tidak bisa balas satu-satu, apalagi jujur melihat vidio itu saja aku tidak kuat, semoga mereka diberikan ketabahan, kekuatan, dan dalam mengahadapi musibah ini,” katanya.
Kondisi terakhir di Cianjur, sampai Selasa 22 November 2022 pagi, listrik masih mati.
Selain itu, RS Sayang masih terus menerima pasien yang berdatangan baik yang luka maupun yang kritis. ***