BANTENRAYA.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan tambahan tiga kasus konfirmasi positif sub varian omicron XBB pada Rabu, 26 Oktober 2022 yang disampaikan melalui konferensi pers secara virtual.
Penambahan kasus tersebut menjadikan total ada 4 kasus COVID-19 varian XBB di Indonesia terhitung hingga Selasa, 25 Oktober 2022.
Juru Bicara Kemenkes Dr Mohammad Syahril mengatakan, gejala yang dilaporkan para pasien subvarian Omicron XBB cenderung ringan yakni batuk dan pilek.
“Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Baca Juga: Brigadir E Yakin Brigadir J Tak Lakukan Pelecehan dan Siap Bela Untuk Terakhir Kali
Sub varian XBB atau yang disebut juga dengan BA.2.10 ini telah terdeteksi di beberapa negara lain seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus lalu.
Sejauh ini para ahli sepakat bahwa varian XBB lebih menular daripada subvarian lainnya.
Hingga saat ini, sudah ada 24 negara yang melaporkan kasus COVID-19 varian XBB dimana Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Kabar baiknya, meski sub varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Kendati demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.
“Dan kami tegaskan ulang sub varian XBB ini lebih cepat menular seperti halnya subvarian Omicron yang lalu BA.4 dan BA.4, namun fatality atau tingkat kematiannya rendah,” ujar Syahril.
Namun, Dr Syahril meminta agar masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun, serta melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.
“Selain itu juga segera melengkapi vaksinasi COVID-19 (2 dosis), termasuk vaksinasi booster, untuk meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19,” tuturnya. (*)

















