BANTENRAYA.COM – Kasus Gagal ginjal akut yang dialami seratusan anak balita di Gambia Afrika Barat, menjadi perhatian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Adapun penyebab kasus gagal ginjal itu adalah penggunaan obat penurun panas paracetamol yang mengandung etilen glikol atau EG dan DEG.
Soal ini, dr Koko Khomeini Takdir lewat utasnya di akun pribadinya @dr_koko28 memberikan penjelasan.
“Untuk sementara waktu teman2 mohon hindari pemakaian obat sirup parasetamol. Apalagi yang mengandung etilon-glikol dan atau di-etilen-glikol. Ditengarai sebagai satu dari beberapa penyebab terjadinya gangguan fungsi ginjal akut pada anak-anak,” kata dr Koko.
Baca Juga: Pabrik Limbah PT RGM, DLH Kota Serang: Langgar Izin Lingkungan
Ditambahkan dr Koko yang juga salah satu dokter yang aktif di media sosial untuk melakukan edukasi, tidak terlalu rumit untuk mengenali adanya zat kontaminan berbahaya tersebut jika punya sumber dayanya.
“Saya yakin bahwa teman2 stakeholder lintas sektor -insyaAllah- sudah bekerja untuk menyeleksi dan memeriksa kembali keamanan obat-obatan yang berlaku di Indonesia,” katanya lagi.
Sebelum menggunakan obat penurun panas jenis paracetamol, dr Koko menyarankan agar untuk baca label, kenali isi, juga tanggal kadaluarsa.
“Termasuk negara asal obat diproduksi. -imho- obat Indonesia lebih aman. BPOM kita lebih ketat. Konsultasikan ke dokter & apoteker. Obat sesuai indikasi,” sarannya.
Dalam utasnya, dr Koko juga menyampaikan Klarifikasi IDAI mengenai penggunaan sirup parasetamol untuk anak.
Baca Juga: Amankan Aset, BPKAD Kota Serang Road Show ke Kelurahan se Kota Serang
Poin-poinnya adalah, Penggunaan parasetamol masih dibolehkan, Orang tua diminta hati-hati dalam memberikan obat, Demam adalah mekanisme pertahanan tubuh. 4. Apabila demam, terapi bisa dimulai dengan kompres. ***