BANTENRAYA.COM – Kawasan Pertanian Terpadu atau KPT Kota Cilegon saat ini hanya ditumbuhi ilalang dan beberapa tanaman liar.
KPT sendiri merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD 2016-2021.
KPT terletak di Lingkungan Lebak Waluh, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Pantauan Banten Raya di lokasi, pada Kamis, 6 Oktober 2022, di KPT tidak terlihat adanya aktivitas.
Baca Juga: Bantah Penggunaan Alkohol dan Narkoba, Pamungkas Mengaku Uangnya Dipakai untuk Berkarya
Hanya ada beberapa warga sekitar yang melewati jalan di sekitar KPT untuk bertani ataupun menggembala ternak di lahan di luar KPT.
Akses untuk menuju KPT juga tergolong sulit dilalui kendaraan roda empat, karena kondisi aspal dari Jalan Bulakan untuk masuk ke KPT aspal jalannya telah mengelupas.
Di KPT sendiri hanya terlihat pondasi-pondasi tanah yang mengelilingin lahan tanpa adanya perkantoran ataupun aktivitas manusia di dalamnya.
Ditelusuri dari situs lpse.cilegon.go.id KPT sendiri dibangun dalam beberapa tahap. Pada 2018 dimulai dengan pembuatan Detail Engineerig Desain (DED) dengan anggaran Rp 974 juta.
Kemudian pada 2019, dimulai pengadaan lahan dengan anggaran Rp 5,184 miliar.
Kemudian pada 2020 rencananya akan dibangun, tetapi hadirnya pandemi covid-19 membuat anggaran dilakukan refocusing dan pembangunan dilakukan pada 2021 dengan anggaran Rp 1,416 miliar.
Semua anggaran yang telah dikeluarkan tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kota Cilegon.
Salah satu warga Bulakan yang enggan disebutkan namanya berusaha menceritakan proses pembangunan KPT. Pembangunan KPT itu hanya pondasi.
Ia juga mengungkapkan jika tanahwarga beberapa hektar dibebaskan untuk KPT, bahkan ada beberapa bidang milik seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Cilegon.
“Kurang tau mau dibangun apa, tanah masyarakat dibeli pemerintah, orang sini, ada Anggota Dewan juga yang punya tanah dibebasin (untuk KPT),” kata seorang pria yang ditemui di sekitar KPT.
Ia mengaku hanya mengetahui untuk penghijauan.
“Saya taunya untuk penghijauan, tapi penghijauan apa juga saya kurang tahu. Tadinya diratain pakai backhoe, sebelumnya belum ada rumput. Sini Lebak Waluh, Bulakan,” kata warga setempat.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon Eva Syarifah membenarkan jika KPT saat ini baru pondasi.
“2022 hanya pagar aja, supaya semua bisa terawasi, jadi tidak semua orang bisa keluar masuk, aset tanagh bisa dipertahankan,” tuturnya.
Eva menjelaskan, luas KPT sekitar 9,7 hektar. Tahun ini pemagaran akan dilakukan di APBD Perubahan 2022.
“Kalau penanaman belum, itu kan kegiatannya dari tahun 2017 ya, sebelum saya (Kepala DKPP). Lokasinya di situ segala sudah keputusan yang lalu. Kita hanya meneruskan secara gradual agar KPT ini bisa dimanfaatkan. Tadinya bisa kita menanam melon, atau apa, kendalanya tidak ada air tidak ada listrik. Namanya alang-alang ya, belum ada biaya pemeliharaan,” tuturnya.*