BANTENRAYA.COM – Sebuah video yang menunjukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) RI Nadiem Makarim sedang memberikan pemaparan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 0.45 detik itu, Nadiem terlihat dalam sebuah forum yang dihadiri warga negara asing itu menjelaskan terkait konsep pendidikan di Indonesia dimana ia memiliki 400 orang product manager.
Video itu mendapat tanggapan dari publik terkait dugaan adanya organisasi bayangan di luar Kemenristekdikti yang memiliki pengaruh besar, salah satu yang menanggapi yaitu Direktur Jamaica Muslim Center Muhammad Syamsi Ali.
Dalam akun twitternya @ShamsiAli2 mengupload video Nadiem Makarim dengan memberikan komentar sebagai berikut,
Baca Juga: 5 Situs Dewasa Masuk 50 Besar Website Paling Banyak Dikunjungi di Dunia
“Di Kementerian Pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya,” tulis Syamsi Ali dikutip Bantenraya.com, Selasa 27 September 2022.
Ia menanyakan terkait organisasi tersebut dan kenapa organisasi tersebut harus ada. “Apa organisasi itu? And who really the people in control? kenapa harus ada organisasi shadow. Lalu Kementerian dan jajarannya jadi apa,” katanya.
Berikut ini ucapan Nadiem Makarim dalam video yang viral menggunakan bahasa Inggris tersebut.
“Kami sekarang memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk Kementerian.
Baca Juga: Belum Terlambat! Ini Cara Buat Akun dan Syarat Pendataan Non ASN yang Wajib Dilengkapi
Tim yang beranggotakan 400 orang, bukan vendor untuk Kementerian, setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan Direktur Jenderal yang beberapa di antaranya hadir di sini.
Mereka diposisikan sebagai rekan bertukar pikiran dalam mendesain produk kami. Jika Kementerian akan menyampaikan arahan kepada mereka dan tim produk akan mengatakan,
“Sebentar, kami akan cek dulu ke para guru dan melakukan survei untuk memvalidasi yang kami kerjakan. Kami merancang paradigma baru terkait desain yang dapat berpusat pada pengguna,” ujarnya.***

















