BANTENRAYA.COM – Bulan Safar merupakan nama salah satu bulan dalam penanggalan Hijriyah yang digunakan oleh umat Islam.
Banyak sekali mitos tentang Bulan Safar yang berkonotasi negatif.
Banyak yang menganggap Bulan Safar adalah bulan soal sehingga tidak disarankan digunakan sebagai waktu menikah.
Bulan Safar adalah bulan kedua setelah bulan Muharram dalam kalender Hijriah.
Dalam khazanah Islam, bulan yang termasuk banyak peristiwa bersejarah terjadi adalah Safar.
Safar adalah bulan kedua setelah bulan Muharram pada sistem penanggalan Hijriah.
Baca Juga: Terbaru! 10 Ide Nama Bayi Laki-Laki Lahir Bulan Safar Bermakna Baik dan Memiliki Jiwa Penyayang
Akar keyakinan bahwa bulan Safar adalah bulan sial ternyata sudah terdeteksi pada masa jahiliah.
Masa di mana masyarakat Arab berperilaku bodoh, karena jauh dari nilai kemanusiaan.
Dikutip Bantenraya.com dari mui.or.id bahwa kepercayaan bulan Safar penuh kesialan sudah hidup ketika masa jahiliah.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1059, Kemarahan Monkey D Dragon Panglima Pasukan Revolusioner
“Masyarakat Arab jahiliyyah dulu, mempercayai Safar sebagai bulan penuh kesialan, kemalangan dan hal-hal buruk lainnya,” katanya.
Masyarakat Arab jahiliah dahulu begitu percaya bahwa bulan Safar akan mendatangkan berbagai kemalangan dan dapat menimpa siapa saja.
“Kepercayaan tersebut bahkan tetap ada sampai masa Rasulullah SAW,” kata situs tersebut.
Baca Juga: Daftar Anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, yang Kini Menjadi Sorotan
Tapi mitos tentang bulan Safar ini langsung dibantah oleh Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
لا عدوى ولا طيرة ولا هامَة ولا صَفَر
“Tidak ada kesialan karena ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang renkarnasi) dan tidak pula Safar (menganggap bulan Safar sebagai bulan haram atau keramat).” (HR Bukhari). ***

















