BANTENRAYA.COM – Reni Harjanti, Aparatur Sipil Negara atau ASN di Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon ini patut mendapat apresiasi.
Kiprahnya sebagai bidan yang bekerja di Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon, baru saja mengharumkan nama Cilegon.
Reni Harjanti baru saja dinobatkan sebagai bidan terbaik se-Provinsi Banten pada pertengahan 2022 ini.
Sebelumnya, pada 2021, Renj juga baru saja menjadi bidan terbaik tingkat Kota Cilegon.
Baca Juga: Profil dan Biodata Singkat Ferdy Sambo, Banyak yang Penasaran!
“Pada 2021, ikut Lomba Nakes kategori bidan tingkat Kota Cilegon, alhamdulillan juara 1,” kata Reni, bidan yang bertugas sebagai Bidan Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu.
Dikatakan Reni, serangkaian tes yang dilalui untuk menjuarai Lomba Nakes seperti tes tertulis, tes wawancara dan presentasi makalah.
“Di tingkat provinsi juga hampir sama serangkaian tesnya, selain itu juga terkait aplikasi di lapangan pekerjaan kita menjadi infikator penilaian,” terangnya.
Reni yang bekerja sebagai Bidan di Kelurahan Karang Asem sejak 2006 lalu mengatakan, membuka konsultasi kepada ibu hamil di Karang Asem.
Baca Juga: Jokowi Mendambakan Sosok Presiden Seperti ini di Periode Selanjutnya
Bagi ibu hamil yang bekerja, konsultasi melalui online.
“Alhamdulillah waktu juara tingkat Kita Cilegon juga sapat reward berupa Tab, itu sangat menunjang kerja kami, untuk ibput data ibu hamil. Terima kasih kepada Pemkot Cilegon yang telah memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan melalui Lomba Nakes Teladan pada 2021 lalu,” ucapnya.
Saat ini, Reni masih menunggu arahan dari Pemprov Banten untuk mengikuti Lomba Nakes tingkat Nasional.
“Awalnya seperti tidak percaya. Intinya inovasi saya, menarik agar ibu hamil masuk ke kelas ibu hamil dan sudah berjalan. Saya tidak menyangka,” katanya terharu.
Baca Juga: Hotman Beberkan Surat Oknum Anggota DPRD Palembang Dipanggil Pimpinan Gerindra
Reni mengaku rutin berkunjung ke ibu hamil dengan risiko tinggi.
Ia juga melibatkan lintas program seperti Ahli Gizi, Dokter Umum, dan Ia juga melibatkan tokoh masyarakat setempat.
“Saya sasaran kunjungan per bulan 12 ibu hamil, 12 ibu menyusui, 12 bayi,” ujarnya. (***)