BANTENRAYA.COM – Viral di media sosial, video sembako diduga bansos Presiden seberat 1 ton ditemukan dikubur di sebuah lahan kosong di Kota Depok, Jawa Barat.
Kabar penemuan sembako dikubur tersebut tepatnya berada di Jalan Tugu, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Video penemuan sembako yang dikubur terdebut diunggah channel YouTube Menitnews Tv yang berdurasi 6:46 tersebut.
Baca Juga: TUNGGU APA LAGI! Kode Redeem ML Mobile Legends 1 Agustus 2022, Dapatkan Double EXP, Hero hingga Skin
Unggahan video sembako bansos Presiden yang dikubur awalnya diunggah di akun Twitter @soen_cak itu pun sontak mengundang komentar warganet.
“Ayo diusut tuntas siapa saja yg terlibat,” cuit seorang pengguna twitter di kolom komentar akun Twitter @soen_cak.
“Whaaaat ??? Satu ton loh …. Ngga’ ada empati²nya org kek gini ni….,” tulis akun @RyaWi***.
Baca Juga: 7 Platfrom Game Alternatif Selain Steam yang Kini Diblokir Kominfo, Para Gamer Ayo Merapat!
Camat Sukmajaya Fery Birowo mengaku kaget dengan adanya temuan beras sembako bansos yang dikubur di lahan Jalan Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya.
Lahan tersebut selama beberapa tahun ini digunakan untuk lahan parkir perusahaan ekspedisi JNE.
“Itu kami sempat agak kegat juga, ternyata di situ ada penimbunan beras dari banpres. Karena lokasi tersebut sudah beberapa tahun digunakan untuk lokasi parkir JNE,” ujarnya.
Baca Juga: 9 Link Twibbon HUT RI ke-77, Buruan Pasang Sebelum Ketinggalan
“Beberapa tahun di dekat situ biasanya lurah atau warga itu ada aktivitas di situ, dan selalu ramai,” kata Fery, Minggu 31 Juli 2022.
Dikatakan, selama ini tidak ada mobil beko untuk menggali di lokasi ditemukan banpres tersebut.
Alat berat baru ada di lokasi ketika penggalian penemuan sembako tersebut usai ada warga yang mencurigai adanya penimbunan sembako bansos Presiden untuk disalurkan tahun 2020 lalu.
Baca Juga: Raffi Ahmad Undang Bonge ke Andara, Kira-kira Ada Apa Ya?
Selama ini, kata Fery, lokasi tersebut ditutup karena digunakan untuk area parkir.
“Bahkan lurah hampir setiap hari lewat situ, makanya kaget juga. Harusnya kan masyarakat lihat kalau ada beko. Beko itu baru ada pas penggalian,” ucapnya.
Kasusnya saat ini ditangani Kepolisian. Fery mengaku tidak tahu pasti mengenai dugaan penimbunan tersebut.
Baca Juga: Bank Banten Tutup 4 Kantor Cabang hingga Agustus 2022, Bagaimana Nasib Para Nasabah?
“Saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian terkait kebenaran tersebut, apakah benar-benar ada penimbunan beras banpres, itu saya tidak tahu juga ya,” ujarnya.
Lurah Tirtajaya, Imron juga mengaku kaget dengan penemuan tersebut. Dia mengaku tidak tahu mengenai kebenarannya dan sudah mengutus staf untuk mengecek ke lokasi.
“Kalau masalah banpres atau bukan ada (pemendaman barang) persisnya ditangani oleh Polres,” katanya.
Baca Juga: Cek Lagi, Deretan Platform yang Diblokir Kominfo Gara-gara Tak Daftar PSE
“Kalau secara administrasi di Tirtajaya sudah dapat semua, waktu di Tirtajaya enggak ada masalah waktu pendistribusian Banpres,” kata Imron.
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya Kompol M. Meltha Mubarak tidak bisa memberikan keterangan karena kasusnya ditangani Polres Metro Depok.
Saat ini di lokasi sudah terpasang garis polisi yang dipasang oleh Polrestro Depok.
Baca Juga: Viral! Arti Kata Escargot Hotel, Istilah Kode Sandi Rahasia Para Pria Hidung Belang
“Langsung konfirmasi ke Polres. Itu (garis polisi) pun bukan dari kami ya, jadi silakan langsung konfirmasi ke Polres,” katanya.
Terpisah, pihak PT Tiki Jalur Nugraha Ekakulir (JNE) buka suara terkait penimbunan beras bansos tersebut.
“Iya betul (Pihaknya yang melakukan penguburan sembako),” kata Head of Media Relation Departement, Kurnia Minggu 31 Juli 2022.
Baca Juga: Arti Lirik Lagu Sikok Bagi Duo dalam Bahasa Indonesia yang Sedang Viral di TikTok
Namun Kurnia langsung memberikan penjelasan.
Soal keputusan JNE mengubur bansos-bansos tersebut. Sebab, bansos itu telah mengalami kerusakan.
Karena itu dia meyakini penguburan bansos tidak menyalahi aturan dan telah sesuai dengan prosedur.
Baca Juga: Ruben Onsu Sakit, Ketakutan Tak Bangun Lagi Setelah Tidur
“Jadi itu memang beras yang rusak. Dan memang bisa dibilang berasnya itu sesuai ini sudah terjadi pergantianlah, jadi sudah tidak layak dan karena sudah rusak,” jelasnya. ***