Sabtu, 11 Oktober 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Sabtu, 11 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Antara Syariat dan Istiadat

Burhanudin Raya Rambani Oleh: Burhanudin Raya Rambani
6 Juli 2022 | 10:44
Teks Khutbah Jumat Tersingkat, Tentang: Bekerja Keras Bekerja Cerdas

Materi teks khutbah Jumat tersingkat tentang bekerja keras bekerja cerdas Freepik

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Inilah informasi contoh teks khutbah Jumat singkat, tentang antara syariat dan istiadar.

Teks khutbah Jumat ini cocok disampaikan saat ritual shalat Jumat di setiap masjid-masjid.

Dikutip dari Ngaji.id, berikut teks khutbah Jumat singkat tentang antara syariat dan istiadat.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket Nonton Thor: Love and Thunder Hari Ini di XXI Yogyakarta

Khutbah Jumat Pertama
Jamaah shalat Jumat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala muliakan,

Saat Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai seorang nabi dan rasul 15 abad yang lalu, tepatnya di jantung Kota Mekkah di jaziratul Arab. Ketika itu, Negeri Mekkah secara khusus atau bangsa Arab secara umum, bukan sebuah bangsa yang baru melainkan sebuah bangsa yang sudah tua/ kuno. Karena Mekkah berdiri sejak zaman Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, yang menempatkan istri dan putera beliau Hajar dan Ismail, yang kemudian berkembang menjadi satu peradaban.

Sebagai sebuah negeri yang sudah lama, maka mereka pasti mempunyai peradaban. Mereka sudah memiliki agama yang turun-temurun sejak zaman Nabi Ismail ‘alaihissalam sampai sebelum zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Mereka memiliki budaya yang diwarisi dari generasi ke generasi, peradaban, adat-istiadat, dan mereka memiliki semua perangkat hidup yang lainnya selayaknya sebuah masyarakat yang berada dalam satu komunitas tertentu.

Tatkala Islam datang, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapati masyarakat kota Mekkah beragama paganisme. Mereka menyembah patung/ berhala. Meskipun mereka meyakini bahwasanya itu bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam masalah sosial budaya, mereka memiliki dua kasta. Ada orang-orang merdeka dan ada kaum budak. Mereka sangat zalim kepada orang-orang yang lemah/ tidak berdaya.

Dari sisi peradaban, mereka juga telah mempunyai peradaban. Bahkan bukan sekedar peradaban ringan. Peradabannya adalah peradaban internasional. Tatkala mereka sudah mampu berdagang sampai ke Negeri Yaman hingga Syam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya,

لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ, إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” (QS. Quraisy[106]: 1-2)

Dua Konsep Islam
Ketika Islam datang, dibawa oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam yang mengemban risalah langit, maka beliau merubah itu semua. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merubah itu semua dengan dua konsep utama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى

“supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang.” (QS. Ibrahim[14]: 1)

BACAJUGA:

Mitsubishi Destinator

Hitung Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator, Ramah di Kantong?

11 Oktober 2025 | 18:03
tepuk persalinan viral di medsos

Usai Viral Tepuk Sakinah, Kini Ada Tepuk Persalinan dan Begini Liriknya

11 Oktober 2025 | 17:06
Emil Audero

Keren! Kiper Skuad Garuda Emil Audero Catatan Pemain Terbaik 5 Liga Top Eropa

11 Oktober 2025 | 17:00
Would You Marry Me (2)

Spoiler Drakor Would You Marry Me Episode 2 Sub Indo: Jung So Min dan Choi Woo Shik Berpura-pura Jadi Pasutri

11 Oktober 2025 | 16:56

Islam datang membawa satu misi, yaitu rahmatan lil ‘alamin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya[21]: 107)

Maka apapun itu yang bertentangan dengan syariat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ubah. Dari yang menyembah banyak Tuhan, menjadi Tuhan yang Esa, dari yang tidak menyamakan manusia antara satu dan yang lainnya, dijadikan semua manusia sama sederajat. Karena semua manusia adalah dari Adam ‘alaihissalam, dan Adam itu berasal dari tanah.

Ketika mereka mempunyai adat-istiadat tidak menghormati wanita, maka Islam menjadikan kaum wanita sebagai kaum yang mulia. Dan berbagai macam perubahan lainnya. Sampai-sampai Islam itu dianggap aneh pada waktu itu.

Agama Yang Asing
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا

“Islam datang dalam keadaan yang asing,” (HR. Muslim no. 145)

Tapi apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengubah semua budaya dan nilai peradaban yang ada pada waktu itu? Tidak, wallahi. Bahasa yang mereka gunakan selama ini tidak beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ubah.

Sebagian adat-istiadat yang telah lama mereka jalankan, tidak beliau Shalallahu ‘Alaihi wa sallam ubah. Makan, minum, dan tata caranya tidak beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ubah.

Intinya adalah bahwasanya budaya/ peradaban Mekkah/ Arab yang bertentangan dengan syariat, itulah yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ubah. Tapi yang tidak bertentangan dengan syariat itu beliau biarkan, renggangkan, dan teruskan.

Bahkan ada beberapa syariat yang asal-usulnya berawal dari adat kebiasaan bangsa Arab. Ketika itu, bulan Rajab adalah bulan haram. Dan tiga bulan yang lainnya, bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan sebagai bulan haram. Penetapan itu merupakan salah satu budaya/ adat yang sudah ada di zaman sebelumnya.

Karena orang-orang Arab sejak zaman Jahiliyyah memang menganggap keempat bulan tersebut sebagai empat bulan yang terhormat/ mulia, ini karena mereka menganggungkan siapapun yang datang berziarah ke tanah suci.

Islam di Nusantara
Jamaah kaum muslimin yang Allah Subhanahu wa Ta’ala muliakan,

Kalau kita kaitkan sejarah yang tadi saya sampaikan dengan kondisi Negeri ini, tidak terlalu jauh berbeda. Islam datang bukan sebagai agama yang pertama. Ketika Islam datang, entah pakai teori Mekkah pada abad ketujuh maupun pakai teori Cina Gujarat pada abad ke-12 dan 13, Islam bukanlah agama yang pertama.

Indonesia, negeri Nusantara, tanah Jawa ini jauh sebelumnya sudah ada peradaban. Budaya asli negeri ini adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah penyembahan kepada roh-roh nenek moyang, sedangkan dinamisme adalah penyembahan kepada benda-benda keramat yang mereka anggap sakral.

Baru kemudian setelah itu datanglah agama Hindu. Dengan teori apapun, Hindu-Budha datang ke negeri kita ini setelah dunia Indonesia mempunyai peradaban. Sehingga peradaban Hindu da Buddha akhirnya menjadi peradaban baru di negeri ini.

Begitu Islam datang, maka Islam pun menggeser peradaban-peradaban yang ada kepada apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya tetapkan.

Oleh karena itu, ketika kemudian pada hari-hari ini banyak orang yang berbicara tentang masalah budaya dan syariat, ketahuilah konsep syariat sangat tegas dan jelas. Bahwasanya Islam datang bukan sebagai budaya Arab. Islam datang malah mengubah budaya Mekkah, mengubah peradaban yang ada pada waktu itu. Dan menetapkan serta membiarkan peradaban dan budaya Arab yang memang tidak bertentangan dengan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rahmat Bagi Seluruh Alam
Maka tatkala Islam datang ke negeri nusantara ini, konsepnya pun sama. Membawa ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua konsep utama, yaitu;

لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى

“supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang.” (QS. Ibrahim[14]: 1)

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya[21]: 107)

Apabila dua konsep ini tidak sejalan dengan budaya dan peradaban yang ada di negeri ini, maka muslim hendaknya memegang teguh ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Meskipun hal tersebut dianggap asing dan aneh. Karena memang itu yang pasti akan terjadi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاء

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing.” (HR. Muslim no. 145)

Tapi apabila budaya/ tuntunan leluhur negeri ini yang sudah turun temurun sejak zaman animisme dan dinamisme, Hindu dan Buddha, itu kemudian tatkala Islam datang tidak bertentangan/ berlawanan, sejalan, dan selaras, maka Islam sama sekali tidak mengganggu gugat.

Semacam jenis pakaian, makanan, bahasa, tutur kata setiap hari, tata cara bergaul, bahkan dalam hal-hal tradisi yang itu tidak bertentangan dengan syariat, Islam malah menganjurkan agar orang mengikuti alur budaya/ tradisi tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبًا مِثْلَهُ

“Barang siapa memakai pakaian syuhrah (pakaian yang tampil beda), niscaya Allah akan memakaikan kepadanya pakaian semisal (pakaian kehinaan) pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 4029 dan Ibnu Majah no. 360)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang arif, mampu untuk memilah dan memilih kapan kita memegang syariat dan kapan kita tetap memegang budaya dan tradisi negeri ini.

Khutbah Jumat Kedua
Jamaah kaum muslimin yang Allah Subhanahu wa Ta’ala muliakan,

Kita hidup mempunyai banyak label/ sisi kehidupan. Kita adalah seorang muslim dan orang Indonesia, kita berbangsa Nusantara. Kemudian ketika semua ini selaras dan tidak bertentangan, keberadaan saya sebagai orang Jawa, kita sebagai orang Indonesia yang nusantara, dan keberadaan kita sebagai seorang muslim itu selaras tidak bertentangan, maka jalankan dan jangan dibenturkan.

Karena Islam bukan budaya Arab. Islam sendiri datang merubah banyak peradaban dan budaya Arab yang ada pada waktu itu. Tapi ketika harus bertentangan/ berbenturan/ berseberangan dan maka kita memiliki dua pilihan, yaitu memegang teguh ajaran agama kita ataukah memegang teguh warisan budaya leluhur kita.

Sangat bertentangan. Tidak ada kata kecuali kita mengatakan bahwasanya saya adalah seorang muslim. Karena itulah prinsip dan sikap yang akan menyelamatkan dunia dan akhirat kita ketika menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ikrarkan bahwasanya saya adalah seorang muslim, saya bangga menjadi seorang muslim tanpa melepas predikat saya sebagai seorang Indonesia. Tanpa melepas predikat saya sebagai bangsa Jawa.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita sebagai orang-orang yang mampu berislam tanpa harus melepas negeri Indonesia sebagai negeri kita. Dan kita mampu berindonesia tanpa melepas keislaman yang akan kita pertanggungjawabkan nanti di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Bandingkan Arawinda Kirana Dengan Istri Sah, Netizen Geram Kelakuan Suaminya Yang Selingkuh

Itulah tadi teks khutbah Jumat mengenai antara syariat dan istiadat, semoga bermanfaat.***

 

Editor: Administrator
Tags: antara syariat dan istiadatteks khutbah Jumat singkat
Previous Post

Bacaan Bilal pada Khutbah Idul Adha, Lengkap Tulisan Arab dan Latin

Next Post

Kemensos Cabut Izin Pengumpulan Uang dan Barang oleh ACT, Ini Alasannya

Related Posts

Mitsubishi Destinator
Nasional

Hitung Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator, Ramah di Kantong?

11 Oktober 2025 | 18:03
tepuk persalinan viral di medsos
Nasional

Usai Viral Tepuk Sakinah, Kini Ada Tepuk Persalinan dan Begini Liriknya

11 Oktober 2025 | 17:06
Emil Audero
Nasional

Keren! Kiper Skuad Garuda Emil Audero Catatan Pemain Terbaik 5 Liga Top Eropa

11 Oktober 2025 | 17:00
Would You Marry Me (2)
Nasional

Spoiler Drakor Would You Marry Me Episode 2 Sub Indo: Jung So Min dan Choi Woo Shik Berpura-pura Jadi Pasutri

11 Oktober 2025 | 16:56
Beckham Putra
Nasional

Jelang Laga Timnas Indonesia vs Irak, Beckham Putra Minta Maaf dan Berikan Janji

11 Oktober 2025 | 15:57
status honorer
Nasional

31 Desember 2025 Status Honorer Berakhir, BKN Imbau Cari Alternatif Kerja Lain

11 Oktober 2025 | 15:16
Load More

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

    Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2027, Tunjangan ASN Pemkot Serang Bakal Dipangkas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BKN Restui Rotasi dan Mutasi di Pemkot Cilegon, Robinsar Pastikan Sejumlah Pejabat Ini Aman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Timnas Day! Inilah 14 Lokasi Nobar Indonesia vs Irak di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2 Penjual Kopi di Pinggir Tol Tangerang-Merak Jalani Sidang, Didenda Rp50 Ribu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prodi PAI UIN SMH Banten Gelar Webinar Deep Learning Berbasis Keterampilan Abad 21

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Robinsar Pastikan Terapkan Sistem Merit, Siap-siap Eselon III jadi Kepala Dinas Tanpa Lelang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vivo X300 Pro Si HP Spek Gahar, Siap Diajak Berenang Performa Tetap Menyala

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Milad ke 9, Yayasan Jumat Barokah Cilegon Khitan 100 Anak Yatim dan Dhuafa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Honorer Pemkot Cilegon dipecat

Honorer Pemkot Cilegon Dipecat, Istrinya Protes

12 September 2025 | 13:37
robinsar

BKN Restui Rotasi dan Mutasi di Pemkot Cilegon, Robinsar Pastikan Sejumlah Pejabat Ini Aman

8 Oktober 2025 | 21:27
Honorer di Kota Cilegon

450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

7 Oktober 2025 | 13:45
Walikota Serang

2027, Tunjangan ASN Pemkot Serang Bakal Dipangkas

8 Oktober 2025 | 11:16

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

Oppo Find X9

Spesifikasi Oppo Find X9: Kamera Tajam, Baterai Awet

11 Oktober 2025 | 22:00
Beasiswa

Beasiswa S1 Hingga Pascasarjana di Korea Selatan, Penutupan Pendaftaran Tinggal Menghitung Hari

11 Oktober 2025 | 21:35
Bank DBS

Bank DBS Masuk 50 Bank Komersial Paling Aman Selama 17 Tahun

11 Oktober 2025 | 21:05
iPhone

Kenali Ciri-Ciri iPhone Inter Saat Akan Membeli, Agar Tak Menyesal Dibelakang

11 Oktober 2025 | 20:49

Tag

2022 Andra Soni ASN Bang Edi Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda