BANTENRAYA.COM – Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang diwajibkan bagi umat Islam yang mampu.
Pada tahun ini, umat Islam sedunia bisa melaksanakan kembali ibadah haji, setelah 2 tahun lamanya pelaksanaan ibadah haji sempat tertunda disebabkan Covid-19.
Disebutkan bahwa ibadah haji merupakan wisata jasmani sekaligus rohani, sebab keduanya diperlukan dalam mengerjakan ibadah tersebut.
Tanpa jasmani yang sehat dan kuat sudah bisa dipastikan seseorang tidak bisa mengerjakan ibadah haji.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Deddy Corbuzier Olahraga di Luar Ruangan Dong!
Begitu pun dengan rohani, tanpa rohani yang baik dan ikhlas ibadah haji terlihat percuma, yang ada riya dan sombong.
Ibadah haji dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan berdoa di depan Ka’bah, kiblat umat Islam.
Tapi tahukah kalian bahwa sejarah Ka’bah sebagai kiblat umat Islam mempunyai perjalanan panjang, salah satunya dibuat dan dibina pertama kali oleh malaikat.
Alkisah dikabarkan di dalam kitab-kitab bahwa malaikat yang ada di bumi berjumlah sangat banyak.
Sehingga untuk beribadah kepada Allah, para malaikat yang berada di bumi, Allah memerintahkan kepada para malaikat untuk membuat suatu tempat ibadah.
Baca Juga: Daftar Pemain Film Pengabdi Setan 2: Communion, Lengkap dengan Nama Asli dan Peran
Dikutip bantenraya.com dari buku Sejarah Ka’bah dan Manasik Haji yang dikarang oleh Aboebakar Atjeh, dijelaskan bahwa para malaikat tersebut membuat tempat yang sama dengan Baitul Ma’mur yang ada di langit.
Bentuk, rupa, ukuran besar kecilnya, menurut Aboebakar Atjeh sama persis seperti Baitul Ma’mur yang ada di langit.
Dibuatnya tempat ibadah oleh para malaikat semuanya atas dasar keridhaan Allah swt.
“Untuk memberikan kesempatan kepada malaikat yang ada di bumi beribadah menyembah Tuhan, mengharapkan ampunan dan maghfirah-Nya,” ujar Aboebakar Atjeh.
Sejak itu, kata Aboebakar Atjeh, berduyun-duyunlah pula malaikat di bumi tasbih membesarkan, membersihkan dirinya.
Baca Juga: Airlangga Pimpin KIB Kalimantan, Fokus Perbaiki Kondisi Masyarakat yang Terpolarisas
“Sembahyang sujud siang dan malam, meminta diampuni dosanya, mohon ditunjukkan jalan yang lurus supaya dapat mereka menjauhi diri dari pada segala perbuatan maksiat kejahatan, perbuatan kebinasaan dan perbuatan kerusakan yang dapat menimbulkan kemurkaan Tuhan,” ungkap Aboebakar Atjeh.
Selanjutnya, Aboebakar Atjeh menegaskan bahwa pembangunan dan pembinanan Ka’bah oleh malaikat merupakan sejarah mulanya.
“Menurut riwayat kemudia disusuli sampai sebelas kali pembinaan hingga pada bentuk yang ada terdapat di Makkah, sebagaimana yang dapat dilihat disaksikan oleh kaum Muslimin di tengah-tengah Masjidil Haram sekarang,” pungkasnya.*