BANTENRAYA.COM – Dalam artikel ini terdapat naskah pidato Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni dari Soekarno.
Bertepatan pada tanggal 1 Juni, Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila.
Salah satu cara menyambut Hari Lahir Pancasila yakni dengan melaksanakan upacara peringatan.
Baca Juga: Profil Buya Syafii Maarif, Mantan Ketua PP Muhammadiyah yang Kini Telah Berpulang
Berikut ini teks pidato sambutan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 dari Presiden Soekarno, beberapa paragraf dikutip Bantenraya.com dari perpusnas.go.id, Jumat 27 Mei 2022.
“Kita mendirikan satu Negara Kebangsaan Indonesia. Saya minta saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo dan saudara-saudara Islam lain, maafkanlah saya memakai perkataan, kebangsaan.
“Sayapun orang Islam. Tetapi saya
minta kepada saudara- saudara, janganlah saudara-saudara salah faham jikalau saya katakan bahwa dasar pertama buat Indonesia ialah dasar kebangsaan.
“Itu bukan berarti satu kebangsaan dalam arti yang sempit, tetapi saya menghendaki satu Nationale Staat, seperti yang saya katakan dalam rapat di Taman Raden Saleh beberapa hari yang lalu.
“Satu Nationale Staat Indonesia bukan berarti staat yang sempit. Sebagai
saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo katakan kemarin, maka tuan adalah orang bangsa Indonesia, bapak tuanpun adalah orang Indonesia, nenek tuanpun bangsa Indonesia.
“Datuk-datuk tuan, nenek-moyang tuanpun bangsa Indonesia. Diatas satu kebangsaan Indonesia, dalam arti yang dimaksudkan oleh saudara Ki Bagoes Hadikoesoemo itulah, kita dasarkan negara Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Sungai Aare di Swiss, Lokasi Anak Ridwan Kamil Hilang yang Luasnya Hampir Separuh Negara
“Satu Nationale Staat. Hal ini perlu diterangkan lebih dahulu, meski saya di
dalam rapat besar di Taman Raden Saleh sedikit-sedikit telah menerangkannya. Marilah saya uraikan lebih jelas dengan mengambil tempoh sedikit. Apakah yang dinamakan bangsa? Apakah syaratnya bangsa?
Menurut Renan syarat bangsa ialah kehendak akan bersatu. Perlu orang-orangnya merasa diri bersatu dan mau bersatu. Ernest Renan menyebut syarat bangsa, le desir d’etre ensemble, yaitu kehendak akan bersatu.
Menurut definisi Ernest Renan, maka yang menjadi bangsa, yaitu satu
gerombolan manusia yang mau bersatu, yang merasa dirinya bersatu.
Kalau kita lihat definisi orang lain, yaitu definisi Otto Bauer, di dalam bukunya, Die
Nationalitatenfrage, di situ ditanyakan, Was ist eine Nation, dan jawabnya ialah Ei Nation ist eine aus chiksals-gemeinschaft erwachsene Charaktergemeinschaft. Inilah menurut Otto Bauer satu natie. ***
















