BANTENRAYA.COM – Partai politik yang berdiri di Indonesia semakin beragam.
Menjelang Pemilu 2024, sejumlah partai kembali bermunculan.
Sebelumnya ada Partai Mahasiswa Indonesia.
Dan kini ada Partai Pelita yang dibidani oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Partai Pelita sendiri sudah mendapatkan SK Kemenkumham dan berkah mengikuti pemilu 2024 dengan syarat memenuhi syarat lain dari KPU.
Din Syamsuddin yang didapuk sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) pada akhir Februari 2022 lalu sudah melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Pelita.
“Dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, saya kukuhkan DPP Partai Pelita untuk periode 2022-2027,” kata Din.
Secara simbolis, Din Syamsuddin menyerahkan pataka (bendera partai) kepada ketua DPP Partai Pelita Beni Pramula.
Partai Pelita merupakan parpol yang telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM.
Jabatan ketua umum partai dipegang Beni Pramula. Dia lahir di Pramubulih, 12 September 1988.
Sebagai aktivis, sejumlah jabatan pernah diemban Beni, di antaranya ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2014-2016 dan Presiden Pemuda Asia-Afrika periode 2015-2020.
Sementara posisi Sekretaris Jenderal Partai Pelita dipegang oleh Tantan Taufiq Lubis. Dia merupakan ketua Forum Pemuda Kerjasama Islam atau Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) sekaligus Pendiri Pemuda OKI Indonesia.
Saat ini Tantan menjabat Vice Presiden Pemuda Islam untuk tingkat dunia.
Ketua Umum Partai Pelita Beni Pramula mengatakan, parpolnya sengaja dideklarasikan di Gedung Joang 45 karena tempat ini punya sejarah tersendiri bagi anak-anak muda.
Beni berharap, tempat deklarasi ini akan menjadi penanda bahwa generasi milenial siap berjuang kembali dan menjadi garda terdepan perubahan.
Din Syamsuddin sendiri membantah akan mencalonkan diri menjadi presiden dengan mendirikan Partai Pelita.
“Saya kira, saya ini lebih tepat mungkin jadi penasehat presiden siapapun presidennya,” sambungnya.
Ketua Majelis Pertimbangan (MPP) Partai Pelita itu memastikan Partai Pelita tak didirikan semata demi menjadi motor di tahun politik 2024. Menurutnya, Partai Pelita berorientasi menjadi wadah perjuangan bersama rakyat.
“Jadi bukan partai ini sebagai alat ya untuk tujuan-tujuan seperti itu, karena kami ingin menerapkan politik bukan untuk politik. Politik tidak sekadar untuk kekuasaan bahwa dengan perjuangan kemudian didukung oleh rakyat kita mendapat kesempatan untuk memimpin,” katanya. ***
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di AyoIndonesia.com dengan judul Partai Pelita, Dibidani eks Ketum PP Muhammadiyah, Bidik Generasi Muda, Din Syamsuddin: Rata-rata Jenderal