BANTENRAYA.COM – Berikut kumpulan puisi singkat karya penyair terkenal untuk menyambut Hari Puisi Nasional.
Diperingati tanggal 28 April, kumpulan puisi singkat karya penyair terkenal ini bisa menjadi referensi untuk sambut Hari Puisi Nasional.
Tak hanya memiliki diksi yang menyentuh, kumpulan puisi singkat karya penyair terkenal ini juga sarat akan makna dan amat cocok untuk sambut Hari Puisi Nasional.
Baca Juga: Link Nonton Pretty Little Liars Season 2 Episode 6 Lengkap dengan Jadwal Tayang dan Sinopsis
Dari Chairil Anwar hingga WS Rendra, berikut kumpulan puisi singkat karya penyair terkenal untuk sambut Hari Puisi Nasional.
1. Kangen Karya WS Rendra
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Baca Juga: Kapolri Bagi-bagi Bingkisan Lebaran untuk Wartawan di Banten, Bentuk Apresiasi Kepada Pewarta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Baca Juga: TERBARU! 20 Link Twibbon Hari Puisi Nasional 2022, Pasang Secara Gratis
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api.
2. Guruku Karya Mustofa Bisri
Guruku
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Baca Juga: Minal Aidin Wal Faaiziin atau Taqabbalallaahu Minnaa Wa Minkum, Mana Ucapan Idul Fitri yang Benar?
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
3. Dengan Puisi, Aku Karya Taufiq Ismail
Dengan Puisi, Aku
Dengan puisi aku bernyanyi…
Sampai senja umurku nanti..
Dengan puisi aku bercinta…
Berbaur cakrawala…
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Belum Juga Cair, BPJS Ketenagakerjaan Berikan Penjelasan
Dengan puisi aku mengenang…
Keabadian Yang Akan Datang…
Dengan puisi aku menangis…
Jarum waktu bila kejam mengiris..
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Belum Juga Cair, BPJS Ketenagakerjaan Berikan Penjelasan
Dengan puisi aku mengutuk…
Napas jaman yang busuk…
Dengan puisi aku berdoa..
Perkenankanlah kiranya…
4. Aku Karya Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Baca Juga: Pemudik di Tol Merak Kesulitan Cari Toilet dan Kehabisan Persediaan Makanan
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Baca Juga: Geger! Pantai Lawata Bima Tercemar Limbah, Ketebalan Capai Lima Centimeter
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Baca Juga: H-4 Lebaran Tol Merak Macet Parah, Empat Jam Pemudik Hanya Bergerak Tujuh Kilometer
5. Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.***