BANTENRAYA.COM – Artikel ini akan membahas mengenai niat dan tata cara sholat tasbih.
Tak hanya soal niat dan tata cara, di bawah ini juga akan membahas mengenai pengertian, hukum dan rakaat sholat tasbih.
Pelaksanaan sholat tasbih biasanya dilakukan pada 10 malam terakhir Ramadhan sebagai sarana untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Baca Juga: Kode Penukaran Higgs Domino Island 26 April 2022, Dapatkan Chip Gratis Hingga 65B
Dikutip Bantenraya.com dari NU Online, para ulama mendasarkan kesunahan sholat tasbih pada sebuah hadits riwayat Abu Rafi’.
Di mana Rasulullah memberitahukan kepada paman beliau Abbas tentang tata cara dan berbagai keutamaan melakukan shalat tasbih.
Dalam berbagai kitab fiqih yang menuturkan perihal shalat tasbih para ulama menyebut hadits yang cukup panjang tersebut.
Baca Juga: Spoiler Manga One Piece 1048 Reddit: Hiyori Hampir Tewas, Denjiro Datang Tepat Waktu Bunuh Orochi
Meski dipandang sebagai hadits dlaif (lemah) namun para ulama Syafi’iyah seperti Abu Muhammad Al-Baghawi dan Abul Mahasin Ar-Rayani menetapkan kesunnahan shalat tasbih ini.
Ini sebagaimana dituturkan oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr (Jakarta, Darul Kutub Al-Islamiyah, 2004, hal. 202).
Ketika melaksanakan shalat tasbih, kita akan membaca kalimat tasbih “subhanalla wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar” sebanyak 300 kali.
Di masing-masing rakaat mengucapkan 75 kali kalimat tasbih atau dengan kata lain sholat tasbih dilaksanakan sebanyak 4 rakaat.
Baca Juga: Banten Creative Fest 2022 Didatangi 6 Ribu Pengunjung pada Hari Pertama
Adapun niat sholat tasbih adalah sebagai berikut: Ushalli sunnat tasbiihi rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT.”
Tata Cara Sholat Tasbih
1. Pelaksanaan sholat tasbih secara umum tak memiliki perbedaan dengan sholat sunnah lainnya. Adapun yang membedakan adalah adanya kalimat tasbih.
Baca Juga: Bahaya, Abu Vulkanik Mulai Menyerang Permukiman Penduduk Pandeglang
2. Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, sebelum ruku’ terlebih dahulu membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar (selanjutnya kalimat ini disebut tasbih) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan ruku’.
3. Pada saat ruku’ sebelum bangun untuk i’tidal terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru kemudian bangun untuk i’tidal.
4. Pada saat i’tidal sebelum turun untuk sujud terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian sujud.
Baca Juga: Silaturahmi Tidak Hanya Saat Lebaran, Ustadz Abdul Somad: Perlu Dilakukan Setiap Hari
5. Pada saat sujud yang pertama sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian bangun untuk duduk.
6. Pada saat duduk di antara dua sujud sebelum melakukan sujud kedua membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian melakukan sujud yang kedua.
7. Pada saat sujud kedua sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali.
Baca Juga: Lebaran 2022 Kapan? BMKG Prediksi Bakal Jatuh di Tanggal Ini
8. Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, namun terlebih dahulu duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua.
Untuk rakaat kedua dilaksanakan seperti rakaat pertama.
Yang membedakan, setelah membaca tashayud sebelum salam membacakan kalimat tasbih sebanyak 10 kali sebelum akhirnya mengucapkan salam. ***