BANTENRAYA.COM – Kasus kematian Tangmo Nida terus mencuri perhatian masyarakat luas.
Tak hanya soal penyebab kematian Tangmo Nida, tapi juga serba-serbi di belakangnya yang kadang membuat melongo.
Salah satunya adalah Ibunda Tangmo Nida, Panida Shiriyuthyotin.
Setelah Tangmo Nida meninggal dunia, ibunya Panida Shiriyuthyotin menyanggupi menerima dana 30 juta bath atau sekitar Rp13 miliar dari Tanupat ‘Por’ Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Phaiboon ‘Robert’ Trikanjananun, pengemudi kapal di malam putrinya jatuh, Kamis 24 Februari 2022 lalu.
Namun ternyata, sampai saat ini, uang 30 juta baht tersebut kabarnya belum diserahkan kepada Panida Shiriyuthyotin.
Ibu Panida dikabarkan datang ke Kantor Polisi dengan ekspresi sangat marah dan mengungkapkan suatu hal yang menurutnya sangat penting untuk mengungkap kematian putrinya.
Panida yang saat itu didampingi oleh pengacaranya mengatakan, bahwa kelima tersangka ini telah menghilangkan barang bukti penting dari kematian anaknya.
Dilansir dari kanal Youtube Anjas Di Thailand, pada Jumat 8 April 2022, Ibu Panida didampingi pengacaranya datang ke Kantor Polisi Muang Nonthaburi dengan ekspresi marah besar.
Kedatangan Ibu Panida itu untuk mengungkapkan hal yang sangat penting menurutnya, menjadi kunci dari kematian tragis Tangmo Nida.
Menurut Ibu Panida, ada banyak bukti pesan dan foto dari handphone milik kelima tersangka yang sudah dihapus sejak malam kejadian.
Ibu Panida dan pengacaranya mengatakan, foto-foto yang telah dihapus oleh Gatisk saat ini sedang dipulihkan oleh pihak kepolisian.
Namun ekspresi marah dari Ibu Panida ini dianggap oleh masyarakat Thailand bukan lagi seutuhnya untuk menuntut keadilan untuk Tangmo Nida.
Dugaan masyarakat Thailand lebih mengarah pada uang kompensasi kematian Tangmo Nida sebesar 30 juta Baht yang hingga saat ini tak kunjung cair.
Hal itu dipercaya oleh masyarakat Thailand menjadi penyebab Ibu Panida marah, karena uang 30 juta baht yang dijanjikan oleh Por dan Robert hingga kini tak pernah dibayarkan.
Ekspresi marah Ibu Panida ini bukan kali pertama dilakukannya, sejak awal kematian Tangmo Nida, ibunya sudah sangat menunjukan rasa marah kepada ke 5 orang tersangka tersebut.
Namun, setelah Por dan Robert mengaku bahwa akan membayarkan uang kompensasi kematian Tangmo Nida sebesar 30 juta baht, Ibu panida mulai terlihat lembek dan jarang terlihat marah.
Bahkan pada saat upacara pemakaman Tangmo Nida pada 11 Maret 2022, Ibu Panida datang bersama dengan Por dan Robert secara bersamaan dan tidak terlihat ekspresi marah sedikitpun.
Ibu dari artis cantik yang meninggal secara mengenaskan di sungai Chao Phraya ini bahkan pernah dikabarkan menagih uang tersebut dari kedua tersangka dengan alasan mulai kehabisan uang.
Saat itu diberitakan bahwa Ibu Panida meminta uang minimal 10 juta baht terlebih dahulu untuk memastikan uang tersebut tetap akan dibayarkan.
Ini tentu menuai banyak kontroversi dari masyarakat Thailand yang menanyakan bahwa ekspresi marah tersebut adalah untuk menuntut keadilan atau menuntut uang kompensasi segera dibayarkan.
Salah satu kontroversi adalah ketika Ibu Panida meminta surat Akta kematian Tangmo Nida untuk mengklaim asuransi milik putrinya tersebut.
Namun asuransi jiwa Tangmo Nida sudah terlebih dahulu diatasnamakan kepada Ester yang merupakan anak angkatnya.
Meskipun secara hukum, Ester ini masih merupakan anak kandung dari Gatick namun Tangmo Nida sudah menjaminkan asuransi untuk pembiayaan pendidikan Ester.
Ada dugaan bahwa Ibu Panida cemburu karena uang biaya pendidikan yang saat ini telah diwariskan kepada Ester nantinya akan dikelolah oleh Ibu kandungnya yakni Gatick.
Sehingga Ibu Panida kembali datang dengan ekspresi sangat marah dan menuntut kepada 5 orang tersangka yang termasuk Gatick.
Jumlah uang 30 Juta baht ini diminta oleh Ibu Panida kepada Por dan Robert berdasarkan hitungan bahwa jika Tangmo Nida masih akan hidup selama 30 tahun, maka dikalikan dengan jumlah pendapatan yang diperkirakan sebanyak 1 juta baht setiap tahun.
Hal ini membuat banyak orang di Thailand kehilangan respect kepada Ibu Panida yang dianggap lebih mementingkan uang dibanding keadilan bagi anaknya.***
Afriadi Mokoagow/Gorontalo.pikiran-rakyat.com
Artikel ini telah tayang di Gorontalo.pikiran-rakyat.com dengan judul Ibu Panida Marah, Uang 30 Juta Baht Kompensasi Kematian Tangmo Nida tak Kunjung Cair

















