BANTENRAYA.COM – Ustadz Yusuf Mansur sedang disorot oleh masyarakat terkait dengan videonya marah-marah beredar.
Yusuf Mansur diduga saat itu memarahi karyawan Paytren. Dia menyebut perusahaannya sedang membutuhkan uang.
“Bisa saya ajak ngomong Anda semua?,” ujar Ustadz Yusuf Mansur.
“Saya butuh duit 1 triliun buat kerjain Paytren. Bisa? mau Anda patungan? mau? Kalau mau, saya akan terima duit Anda, maka saya akan bermasalaha hari ini,” sambungnya seperti dikutip chanel YouTube ENN Indonesia, Kamis 7 April 2022.
Selain marah-marah, hal lain yang menjadi perhatian adalah pengakuan Ustadz Yusuf Mansur yang pernah 1.000 kali naik pesawat.
Seperti dikutip dalam potongan video ENN Indonesia, Jumat 8 April 2022.
Awalnya Yusuf Mansur bercerita tentang kebiasaannya membaca sholawat saat memegang pesawat kecil.
“Pesawat kecil saya sholawatin. Jauh sebelum saya kemudian naik pesawat. Dulu saya naik pesawat bisa 1.000 kali setahun. Bisa 1.000 kali lebih banyak dari jumlah hari dalam satu tahun. Kenapa karena biasanya dalam satu hari minimal 2. Kalau minimal dua aja bisa 700 penerbangan. Padahal kalau kita kemana itu bisa dua tiga empat kali,” kata Yusuf Mansur.
“Bisa tuh kalau ke daerah-daerah antum itu. Masya Allah tuh Kalimantan Sulawesi bisa dua kali kita terbang. Datang dulu ke Banjarmasin kemudian ke Tanah Bumbu. Tanah Bumbu Banjarmasin. Satu dua tiga empat lima. Bisa lima kali naik pesawat,” lanjut Yusuf Mansur.
Namun demikian, dalam cuplikan lain, Yusuf Mansur mengatakan bahwa ia pernah satu hari 1.000 kali naik pesawat.
“Jadi saya pernah saya itu 1.000 kali naik pesawat. Apa gara-garanya, demi Allah saya yakin sekali gara-gara saya nyolawatin mainan, salah satu di antaranya. Mainan, pesawat kecil. Allahumma solli ala sayyidina muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad. Memang ini masih mainan. Besok nih Allah ja ngan sampai Yusuf Mansur naik pesawat apapun bayar. Jangan sampai Yusuf Mansur naik pesawat apapun beli tiket. Gak mau saya beli tiket, gak mau saya bayar. Pokoknya saya tinggal naik tinggal turun tinggal tidur. Yang bener, terjadi. Zaman dulu apa saya jadi ustad yang sering dipanggil sana sini. Tidak. Saya pedagang seperti orang-orang. Saya pekerja seperti orang-orang. Dan memang saya ngajar. Akhirnya saya mulailah dipanggil orang-orang. Saya ke surabaya naik pesawat dan mulailah masya Allah,” kata dia.
Di luar kontroversinya, Yusuf Mansur dikenal sebagai pengusaha. Berapa sebenarnya kekayaan Yusuf Mansur?
1. Paytren
Pastinya anda sudah mengetahui aplikasi manajemen aset paytren yang sempat membuat heboh beberapa tahun lalu. Biasanya di promosikan oleh orang-orang yang berasal dari pondok pesantren.
PT Paytren Aset Manajemen ini ternyata milik Ustadz Yusuf Mansur. Aplikasi ini sangat populer karena dapat digunakan untuk pembayaran online seperti tiket perjalanan, tagihan rutin dan pembelian pulsa elektrik.
Namun, paytren sempat dibekukan oleh Bank Indonesia pada tahun 2017 lalu. Alasannya perusahaan tersebut harus lebih dulu mendapatkan izin sebelum terjun ke dunia bisnis uang elektronik.
Dan saat ini Yusuf Mansur bersedia untuk melepas 100 persen kepemilikannya di Paytren.
2. Saham
Ustadz Yusuf Mansur dikenal sangat aktif berinvestasi di beberapa perusahaan. Ia juga memiliki saham PT. Bank MNC Internasional Tbk senilai 250 juta lembar saham, dengan harga 322 per saham.
Itu artinya uang Ustadz Yusuf Mansur yang tertanam di saham MNC Bank sudah lebih dari 80 miliar. Dia juga tercatat memiliki saham di Bank Syariah Indonesia dan klub sepak bola Polandia pada 2018.
Dan pada pertengahan tahun 2021, diketahui membeli saham ZBRA dari Perusahaan logistik PT. Zebra Nusantara.
Saham di Bank Syariah Indonesia sebagian sudah dijual oleh Yusuf Mansur dengan keuntungan tiga kali lipat.
3. Bisnis Katering
Memiliki sejumlah franchies makanan dan minuman yang tersebar di beberapa kota. Beberapa usaha makanan yang dimiliki oleh ustadz Yusuf Mansur adalah warung Steak and Shake, Bebek H. Slamet dan Steak Obong.
Meskipun Ustadz Yusuf Mansur bukan sepenuhnya pemilik merek-merek tersebut, tentu saja keuntungan yang didapatkan dari bisnis-bisnis kuliner tersebut juga sangat besar.
Dengan jumlah gerai yang berjumlah 200 unit, total nilai transaksi warung Steak and Shake, Bebek H. Slamet, Steak Obong dan lainnya bisa mencapai 500 miliar per tahun. ***