BANTENRAYA.COM – Pihak keluarga pembunuhan sadis anak dan istri sempat menyatakan Supriyadi (44), depresi.
Pelaku warga Kampung Baru, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang sempat menjalani pengobatan di Lampung, Sumatera.
Ketua RT setempat, Azhari mengatakan kehidupan Supriyadi, Tumijem (43) dan dua anaknya Dion (9) serta Ilham (15) berjalan normal seperti warga lainnya.
Namun sikap mengalami perubahan sekitar 2 bulan lalu.
“Gak ada (cekcok keluarga) rukun, ke anak dan istrinya juga sayang. Karena depresi ada dua bulanan,” katanya kepada Bantenraya.com, Jumat 8 April 2022.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Anak dan Istri sempat Tarawih Bersama Warga
Azhari memastikan pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Supriyadi, akibat penyakit depresi yang dideritanya.
“Kalau kita lihat, pak Usup (Supriyadi) itu depresi. Orangnya baik, karena depresi terjadilah begini (pembunuhan),” tandasnya.
Azhari menjelaskan dari keterangan keluarga, Supriyadi sempat menjalani pengobatan di Lampung.
Namun sebelum Ramadhan, Supriyadi kembali dan sudah kembali melakukan aktivitas.
“Dua mingguan disana (Lampung), pulang sebelum puasa ini. Baru dari Lampung diobatin,” jelasnya.
Baca Juga: Sosok Pembunuh Sadis Anak dan Istri Supriyadi Pedagang Bahan Pakaian
Azhari menegaskan pembunuhan anak dan istri di Kabupaten Serang itu, diduga kuat bukan akibat persoalan ekonomi.
“Kalau dari segi ekonomi bisa usaha, tercukupi (kebutuhan hidup sehari-hari). Kata orang-orang terlalu banyak amalan,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat 8 April 2022 dini hari sekitar pukul 01.30 WIB, masyarakat dikejutkan dengan teriakan minta tolong Ilham (15) anak pertama dari pasangan suami isteri Supriyadi dan Tumijem.
Ilham berteriak minta tolong kepada warga karena ibu dan adiknya telah dianiaya oleh bapak nya.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Supriyadi Coba Akhiri Hidup dengan Sayat Tangan Kiri
Warga yang mendengar teriakan itu langsung keluar rumah dan menolong Ilham yang terlihat ketakutan.
Setelah warga berkumpul, kemudian mendatangi rumah Ilham, warga melihat tubuh ibu dan anak ini bersimbah darah tergeletak di lantai kamar tidur.
Warga juga melihat Supriyadi juga dalam kondisi sekarat setelan mencoba bunuh diri dengan menggunakan pisau dapur. ***