BANTENRAYA.COM – Pelaku pembunuhan sadis anak dan istrinya, Supriyadi (44), sebelum kejadian sempat salat tarawih dan ngobrol bersama warga hingga
Warga sekitar mengaku tidak mengetahui adanya peristiwa pembantaian itu karena pada saat kejadian warga sedang terlelap tidur.
Warga baru mengetahui ketika anak korban yang berusia 15 tahun keluar rumah meminta tolong.
Pantauan Banten Raya di lokasi kejadian, rumah pelaku dan korban telah dipasangi garis polisi.
Baca Juga: Diduga Pelaku Pembunuhan Sadis Anak dan Istri di Kabupaten Serang, Supriyadi Depresi
Sementara beberapa orang warga terlihat masih syok setelah melihat kejadian yang tidak pernah mereka sangka.
Karena berdasarkan keterangan warga, pelaku pembunuhan sadis ini masih terlihat salat tarawih dan mengobrol dengan warga.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Shinto Bina Gunawan Silitonga hadir di lokasi kejadian.
Polisi ditemani Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau P2TP2A Kabupaten Serang menemui keluarga korban.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Supriyadi Coba Akhiri Hidup dengan Sayat Tangan Kiri
Polisi tengah mendalami kasus tersebut dan menunggu motif pembunuhan sadis yang dilakukan Supriyadi yang masih dirawat.
Adik ipar korban Sukadi mengaku tidak menyangka jika kakaknya harus meninggal ditangan suaminya dengan cara dibunuh.
“Enggak ada teriakan saat kejadian makanya kita kaget,” kata Sukadi.
Ia memastikan sebelum kejadian tidak pernah terdengan adanya pertengkaran antara pelaku dengan korban.
“Biasa saja enggak pernah ada pertengkaran. Makanya kita aneh bisa ada kejadian seperti ini,” tuturnya.
Baca Juga: Sosok Pembunuh Sadis Anak dan Istri Supriyadi Pedagang Bahan Pakaian
Sukadi mengungkapkan, pelaku merupakan pendatang dari Kerawang, Jawa Barat dan korban atau istrinya berasal dari Lampung.
“Tinggal di sini sudah sekitar 20 tahun,” katanya.
Adapun profesi dari pelaku sendiri merupakan pedagang kain yang biasa menjajakan dagangannya ke instansi pemerintah dan sekolah-sekolah.
“Pengennya secepatnya almarhum bisa dikuburkan secepatnya karena kasian juga,” katanya.
“Sekarang korban ada di RS Bayangkara, kalau pelaku di Rumah Sakit Serang atau RSDP Serang. Anak korban yang gede ada tapi belum bisa ditemui,” tutup dia.***