BANTENRAYA.COM – Peneliti Senior Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengungkapkan solusi bagaimana mengatasi kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Menurut Salamuddin Daeng, kelangkaan minyak goreng di Indonesia bisa diatasi bila kita mandiri, caranya dengan membangun industri minyak goreng berbahan baku bio solar.
Bagaimana maksudnya membangun industri minyak goreng berbahan baku bio solar? Berikut penjelasannya sebagaimana disampaikan Salamuddin Daeng.
Baca Juga: Podcast Bersama Doni Salmanan Kembali Menjadi Sorotan, Bambang Soesatyo: Uang Jin Dimakan Setan
Salamuddin Daeng mengatakan, harga minyak goreng di pasaran saat ini sudah sangat tinggi dan tidak terkendali.
Di berbagai tempat harga minyak goreng bahkan telah menembus Rp70 ribu per liter.
“Luar biasa,” kata Salamuddin Daeng.
Baca Juga: Link Webtoon Drama Korea A Business Proposal Full Episode, Bacaanya Sedang Trending di Internet
Kenaikan harga minyak goreng secara drastis memang telah menimbulkan kepanikan di tengah tengah masyarakat. Banyak pihak benar-benar telah menggoreng isu ini.
“Bisa jadi isu ini dapat membuat Presiden Jokowi kena mental,” katanya.
Namun di sisi lain kelangkaan minyak goreng dapat saja menimbulkan peluang yang lain, yakni terbangunnya industri minyak goreng berbahan baku bio solar.
Salamuddin Daeng mengungkapkan, membangun industri minyak goreng berbahan baku bio solar saat ini sangat dimungkinkan mengingat harga bahan bakar bio yang masih relatif murah.
“Sehingga jika bio solar diolah dengan cara dipisahkan kembali solar dengan minyak sawit maka akan dapat dihasilkan minyak goreng,” tuturnya.
Jika mendapatkan izin resmi dari pemerintah, industri pemisahan solar dari minyak sawit ini tentu akan menghasilkan keuntungan sangat besar.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Maret 2022: Andin Pulang, Reyna Bahagia Bukan Kepalang
Kecenderungan harga minyak goreng akan terus meningkat menjelang bulan puasa dapat menjadi momentum untuk mendapatkan laba dari kegiatan ini sekaligus membantu pemerintah menstabilkan kembali harga minyak goreng di pasaran.
Bahan baku untuk industri pemisahan solar dengan minyak sawit sangatlah melimpah.
Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah melalui Pertamina melakukan program bio diesel. Program ini mencampur minyak sawit solar 30 persen dengan solar melalui program B30.
Baca Juga: Hassan Alaydrus dan Vicky Alaydrus Berkunjung ke Makam Muhammad Ali, Kakak Miwa Bawakan Hadiah
Untuk program ini pemerintah berencana sampai B100, yakni 100 persen minyak sawit.
Dalam proyek B30 sekitar 10 juta ton minyak sawit dicampur dengan solar atau sebanyak 10 miliar liter minyak sawit.
“Jika industri pemisahan minyak solar dengan minyak sawit bisa mendapatkan ijin legal, maka ini bisa menjadi penolong bagi pemerintah untuk menstabilkan kembali harga minyak goreng,” ucap Salamuddin Daeng. ***