BANTENRAYA.COM – Kuntowijoyo merupakan salah satu intelektual Indonesia yang muncul dalam masa pemerintahan otoriter Orde Baru.
Kuntowijoyo adalah pria kelahiran Yogyakarta, 18 September 1983 menematkan studi S-1 nya di Universitas Gadjah Mada.
Kuntowijoyo dikenal sebagai sastrawan, budayawan dan sejarawan, Kuntowijoyo banyak melahirkan karya tulis ilmiah, salah satunya buku Peran Borjuasi Dalam Transformasi Eropa.
Dikutip bantenraya.com dari buku Peran Borjuasi Dalam Transformasi Eropa karya Kuntowijoyo, bahwa Eropa pada zaman kegelapan atau yang mereka sebut sebagai Zaman Pertengahan berlangsung dalam kurun waktu 11 abad atau dari 400-1500 M.
Barulah menurut Henry S. Lucas, Barat pada tahun abad 14 sampai abad 18 kebudayaan Barat modern dibentuk.
Baca Juga: AC Milan Resmi Rilis Jersey Edisi Khusus Ukraina, Hasil Penjualan untuk Korban Perang
“Dalam zaman Renaisans ini terjadi berbagai perubahan dalam dasar-dasar kehidupan ekonomi, struktur masyarakat, organisasi kenegaraan dan orientasi intelektual,” jelas Kuntowijoyo.
Bagi Kuntowijoyo mengutip perkataan Henry S. Lucas mengatakan kebudayaan Renaisans yang terjadi di Eropa adalah kebudayaan dari Borjuasi.
Transformasi ini dilakukan oleh masyarakat Barat karena penindasan dan pengekangan yang dilakukan oleh Gereja.
Baca Juga: Presiden RANS Cilegon FC Roofi Ardian Berulang Tahun
Terutama hal ini dirasakan oleh kaum borjuasi dan kaum intelektual yang ingin merdeka dalam berpikir.
Menurut Mohammad Hatta dalam buku Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan mengatakan bahwa tiap-tiap keterangan ilmu yang tidak sesuai dengan paham Geraja dibatalkan oleh Kepala Gereja.
“Apabila menurut paham Gereja keterangan-keterangan itu melemahkan otoritasnya dan karena itu mungkin juga menyesatkan orang dari jalan agama,” jelas Mohammad Hatta.
Baca Juga: Unggah Potret Dirinya Semasa Susah Hingga Sukses, Atta Halilintar Sindir Dua Orang Ini?
Selain itu Kuntowijoyo berpendapat bahwa masyarakat Zaman Pertengahan mempunyai susunan yang ketat, dengan stratifikasi yang keras, dan dalam keadaan demikian tidak heran bila cita-cita moral dan ekonomi gereja yang bersetuju pula dengan kepentingan penguasa feodal yang bergantung pada tanah dapat dengan mudah diterapkan.
Melihat kesewenangan yang dilakukan oleh Gereja dengan penguasa feodal, akhirnya melahirkan kelas baru.
“Borjuasi muncul sebagai kekuatan baru, suatu kelas kekuatan ekonomi, kekuatan sosial dan mempunyai refleksi dalam kebudayaan dan pemikiran,” tandas Kunto.
Baca Juga: KKB, Arsitektur Sosial dan Silaturahmi Pemikiran
Sehingga, kata Kuntowijoyo masyarakat feodal terancam dengan munculnya kelas borjuasi. Gereja pun terancam oleh proses sekularisasi.
Dengan munculnya borjuasi sebagai kelas baru membuat alam pikiran Eropa semakin bebas.
Ciri-ciri pada zaman ini, masyarakat Eropa lebih berpikir secara rasioal dan bebas.
Maka, timbullah filsafat baru dalam masyarakat Eropa, yaitu liberalisme dan disusul pula dengan pemikiran sekularisme.
Baca Juga: Geprek Bensu Kembali Dibully Netizen, Ruben Onsu: Ribuan Karyawan Dipundak Gue
Ternyata, melihat perkembangan kelas borjuasi, menurut Kuntowijoyo malah membuat kacau stratifikasi sosial secara horizontal dan membuat pengelompokkan baru secara modern.
“Stratifikasi horizontal ini telah dilumpuhkan oleh pembagian melintang dan gerakan vertikal yang bertentangan dengan struktur yang lama,” ujar Kunto.
Peran borjuis kecil tidak memilik tempat dalam evolusi masyarakat Eropa.
Baca Juga: Film Gara-Gara Warisan Akan Tayang di Bioskop, Ernest Prakasa Berikan Sedikit Bocoran
Kelas ini menurut Kunto hanya sebagai pelayan dari borjuis besar, peran borjuis kecil semakin lama semakin tersisihkan.
“Sampai pada waktu Karl Marx, kelas yang dianggapnya mempunyai peran dalam sejarah sosial adalah borjuis dan proletariat,” tulis Kuntowijoyo dikutp dari G.D.H. Cole.
Revolusi Perancis dan Inggris dinyatakan sebagai kelahiran wajah baru bagi peradaban Eropa.
Selain melahirkan filsafat liberalisme dan sekularisme, borjuasi menelurkan pemikiran kapitalisme.
Maka, Kuntowijoyo menyimpulkan dengan munculnya borjuasi dan kapitalisme peradaban baru Barat dalam sejarah perkembangan ekonomi telah lahir.
Tatanan masyarakat Eropa memasuki babak baru, dari Zaman Pertengahan yang di mana otoritas dipegang oleh Geraja, di Zaman Renaisans otoritas dikuasai oleh Borjuasi.
Barat melaju dengan kencang melalui teknologinya dan meninggalkan masa lalunya yang kelam.***