BANTENRAYA.COM – Tokoh Nahdlatul Ulama Ainun Najib yang pernah diminta Presiden Joko Widodo untuk dipulangkan ke Indonesia angkat bicara soal penundaan pemilu yang diwacanakan banyak pihak.
Seperti diketahui, penundaan pemilu akan berdampak pada perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi serta anggota legislatif baik di pusat ataupun di daerah.
Wacana penundaan pemilu juga membuka ruang Presiden Jokowi menjabat tiga periode.
Sejumlah pihak menentang penundaan pemilu karena akan menyalahi konstitusi UUD 1945.
Baca Juga: Hipokrit Arsenal, Sekarang Bela Ukraina, Padahal Dulu Tendang Ozil Gara-Gara Uigur
Baca Juga: Manchester City Kokoh di Puncak Klasemen usai Bantai MU
Tokoh muda NU Ainun Najib yang berada di Singapura turut menyikapi wacana tersebut.
Ia berkomentar di akun twitternya @ainunnajib.
“Sedikit demi sedikit, lama-lama konstitusi diedit,” kata Ainun Najib.
Baca Juga: Andai Doni Salmanan Tukang Bangunan, Istri Doni Salmanan Mau Dinikahin Asalkan…
Ainun mengomentari akun twitter Narasi Newsroom soal respons Presiden Jokowi mengenai wacana jabatan tiga periode sebagaimana berikut ini.
Daftar respons Presiden Jokowi soal wacana jabatan tiga periode atau penundaan pemilu:
2019: “Yang ngomong ingin menampar muka saya.”
2021: “Saya tidak berminat menjadi presiden tiga periode.”
2022: “Wacana bagian dari demokrasi. Pelaksanaan harus tunduk pada konstitusi.”
Netizen pun turut menanggapi komentar Ainun Najib.
Baca Juga: Video Preman Kalideres Ancam Penumpang Bus dengan Pisau Viral di Media Sosial, Penumpang Ketakutan
“Makanya bapak sudah benar stay di singapura pak, smntra ga usah balik, kontribusi untuk bangsa dan negara bisa dari mana saja, biarkan saja kami disini yg sdh terjebak entah sampai turunan keberapa yg menikmati dinamika republik ini, doakan kami yg terbaik…” kata akun @meongpalo. ***


















