BANTENRAYA.COM – Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadikan Pancasila sebagai pedoman dan asas Negara namun Suku Baduy di Kabupaten Lebak juga ternyata punya 10 pedoman hidup atau dasa sila.
Pancasila merupakan hasil pemikiran para fouding father bangsa dimana butir-butir Pancasila selama ini ada dalam dasa sila warga baduy.
Suku Baduy berasal dari Kabupaten Lebak dan merupakan suku asli Sunda Banten masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya.
Suku Baduy atau oleh warga lokal disebut Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Soal adanya dasa sila yang dipegang teguh warga Baduy terungkap dalam jurnal ilmiah berjudul Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy yang diteliti Suparmini dkk dari FIS Universitas Negeri Yogyakarta.
Jurnal ini mengutip pendapat seorang ahli, Djoewisno tahun 1987 dalam buku Senoaji (2011:18) yang menyatakan orang Baduy berpegang teguh pada pedoman hidup yang dikenal dengan dasa sila, yaitu:
Baca Juga: Link Twibbon Hari Kohanudnas 19 Februari 2022 Cocok Dibagikan di Sosmed
1. moal megatkeun nyawa nu lian (tidak membunuh orang lain);
2. moal mibanda pangaboga nu lian (tidak mengambil barang milik orang lain)
3. moal linyok moal bohong (tidak ingkar dan tidak bohong)
4. moal mirucaan kana inuman nu matak mabok (tidak minum minuman keras dan mabukmabukan);
5. moal midua ati ka nu sejen (tidak menduakan hari kepada orang lain/poligami);
6. moal barang dahar dina waktu nu kungkung peting (tidak makan di malam hari);
Baca Juga: Diperiksa Bareskrim Jumat Hari Ini, Indra Kenz Pergi ke Turki Periksa Jempol
7. moal make kekembangan jeung seuseungitan (tidak memaka wewangian);
8. moal ngageunah-geunah geusan sare (tidak melelapkan diri dalam tidur);
9. moal nyukakeun ati ku igel gamelan, kawih, atawa tembang (tidak menyenangkan hari dengan tarian, musik, atau nyanyian);
Baca Juga: Eiger dan Royal Enfield Berkolaborasi, Siapkan Desain Untuk Pemotor
10. moal make emas atawa salaka (tidak memakai emas atau permata). Dasar inilah yang melekat pada diri orang Baduy, menyatu dalam jiwa dan menjelma dalam perbuatan, tidak pernah tergoyahkan dengan kemajuan jaman. ***

















