BANTENRAYA.COM – Tinggal menghitung hari, umat Islam di Indonesia bahkan dunia akan menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, perkiraan akan tiba pada awal Maret 2025, dan pada saat itu umat Islam akan berpuasa selama 1 bulan penuh.
Menjelang datangnya Ramadhan, ternyata ada doa khusus yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Bahas PSU, KPU Kabupaten Serang Gencarkan Diskusi dengan Pemda dan Tunggu Junkis KPU Pusat
Setidaknya terdapat tiga doa untuk mengawali bulan suci tersebut, dan bacaannya cukup pendek sehingga mudah dibaca.
Dilansir dari Nu.or.id, berikut adalah tiga bacaan doa untuk awal Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Demi memudahkan dalam pembacaan, tim Bantenraya.com telah menyediakan bacaan latin serta terjemahannya.
Baca Juga: Rahasia Keberhasilan Abon Cap Koki Menembus Pasar Global Berkat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
Doa pertama mengawali bulan Ramadhan dari Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Abu Dawud, begini bacaannya.
هِلالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ )مرتين(، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ )ثَلاث مرات(، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا ، وَجَاءَ بِشَهْرِ كَذَا
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pegadaian, BRI Group Siap Dorong Ekonomi Nasional
Artinya, “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini,” (HR Abu Dawud).
Doa kedua untuk awal Ramadhan dari Rasulullah SAW diriwayatkan oleh At-Thabrani dan Ad-Dailami.
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
Baca Juga: Modus Terapis, Warga Pandeglang Amankan Terduga Pelaku Pencurian Emas
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī. Baca Juga Tiga Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan dalam Sejarah Nabi
Artinya, “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami juga menyampaikan redaksi lain soal doa awal bulan Ramadhan tersebut. Hal demikian sebagaimana tertulis dalam kitab Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam (109).
اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ العَظِيْمِ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الشَّهْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ الْقَدَرِ، وَمِنْ شَرِّ الْمحَشْرِ
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya, “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadhan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
Baca Juga: Puluhan Pelaku UMKM Belajar Pemasaran yang Dibuka oleh DPK Provinsi Banten
Itulah tadi tiga doa awal Ramadhan 1446 Hijriah.***