BANTENRAYA.COM – Sektor pariwisata di Provinsi Banten mulai menunjukkan indikasi pemulihan setiap tahun.
Data terbaru, semester I 2024 jumlah kunjungan wisatawan asing ke Banten mencapai 213.200 orang naik dibandingkan kondisi pariwisata di Banten 2 tahun sebelumnya sebanyak 161 kunjungan.
Plt Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Banten Rohaendi mengatakan, peran netizen memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan tersebut.
Baca Juga: Seorang Pria Geram Setelah Jokowi Sebut Istana Bogor dan Jakarta Bau Kolonial
Terutama melalui postingan di berbagai media sosial baik dalam bentuk kritik maupun promosi secara tidak langsung.
“Keuntungan kita lagi, netizen di Banten ini rajin memposting tempat -tempat wisata di Banten terlepas mengkritik maupun memuji,” ujarnya,
“Ini sangat berdampak sekali terhadap netizen lain yang penasaran untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut,” kata Rohaendi kepada Bantenraya.com saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 19 Agustus 2024.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Terbitkan Perppu untuk Mencegah Calon Tunggal di Pilkada
Sebagai contohnya, Rohaendi menjelaskan seperti konten video yang dibuat oleh Komunitas Pandawa terkait pantai di Labuan, Pandeglang, atau pesona gadis Baduy yang sempat ramai di media sosial beberapa waktu lalu.
“Jangan salah, terlepas dari banyak kritik ternyata banyak wisatawan yang justru malah ingin berkunjung ke lokasi tersebut, ini kan berkat netizen,” imbuhnya.
Selain itu, faktor lain yang juga menopang pertumbuhan pariwisata ialah letak geografis dan transportasi yang dapat diakses dengan mudah.
Baca Juga: Festival Literasi Kota Tangerang 2024 Resmi Dibuka! Ada Banyak Buku Dijual dan Lomba Menarik
Ditambah, beragam destinasi dan kekayaan alam juga menjadi daya tarik untuk wisatawan datang ke Banten.
“Kita juga diuntungkan oleh geografi dekat dengan Jakarta yang menjadi sentral ekonomi,” tuturnya.
“Banten punya brand Baduy itu kawasan Kesultanan Banten, selain itu ada pantai, gunung dan lain sebagainya, Dan Ujung Kulon jadi surganya surving,” terang Rohaendi.
Baca Juga: Semarak Lomba 17 Agustus yang Dilaksanakan Oleh KKN UIN SMH Banten dan KKM UNIBA di Desa Koranji
Selanjutnya, peran pemerintah memberikan kemudahan bagi para investor dan regulasi yang tidak terlalu memberatkan para pelaku usaha juga menjadi poin tumbuhnya pariwisata.
“Pemerintah yang tidak memberikan regulasi yang rumit, baik untuk investor atau wisatawan,” tuturnya.
Pihaknya juga secara rutin melakukan pencatatan dan sertifikasi terhadap para pelaku ekonomi kreatif, hal ini sangat penting karena punya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Kepergok Pacaran, Santri Pesantren di Jatim Dihukum Diguyur Air Comberan
“Hak kekayaan intelektual (HAKI) ini setiap tahun kita fasilitasi untuk produk ekonomi kreatif, di tahun ini kami sudah memberikannya kepada sekitar 150-an HAKI dari sekitar 30 pelaku usaha, ini sangat penting dalam rangka mendorong perekonomian,” kata Rohaendi.***