BANTENRAYA.COM – Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengajak agar masyarakat mulai menanam sejumlah kebutuhan komoditi pangan di pekarang rumah.
Hal itu dilakukan dalam upaya mengendalikan laju inflasi di Provinsi Banten, yang salah satunya bisa dipengaruhi oleh komoditas pangan termasuk cabai.
Hal itu diupayakan agar masyarakat tidak selalu bergantung pada keberadaan pasar, seperti kebutuhan bahan pangan cabai.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Banten Dituntut Kreatif dan Masif Cari Informasi, Pasar Ekspor Harus Jadi Sasaran
Pasalnya, saat ini sejumlah komoditi pangan tengah mengalami gejolak harga yang fluktuatif akibat ketersediaan barang yang kurang mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Kita mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menanam komoditi-komoditi seperti cabai di pekarangan rumah, agar bisa memenuhi kebutuhannya,” ujarnya.
“Karena menanam cabai itu mudah dan bisa ditanam di pekarangan rumah,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Kemendagri RI secara daring, Senin 22 Juli 2024.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Banten Dituntut Kreatif dan Masif Cari Informasi, Pasar Ekspor Harus Jadi Sasaran
Al Muktabar juga mengatakan, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, komoditi yang ditanam oleh masyarakat juga dapat bernilai secara ekonomi.
Sehingga, dengan begitu diharapkan inflasi di Provinsi Banten dapat lebih menurun.
“Secara rata-rata, angka inflasi kita di Provinsi Banten untuk bulan Juni 2024 (YoY) itu masih terkendali di rentang angka sebesar 2,49 persen,” ungkapnya.
“Dan kita juga terus melakukan langkah-langkah dalam rangka pengendalian inflasi itu, diantaranya ya tadi mengajak masyarakat mulai menanam,” ucapnya.
Baca Juga: Pasar Baros Belum Juga Digunakan, Terkendala Jadwal Presiden Jokowi untuk Peresmian
Al Muktabar menuturkan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten diklaim sudah cukup baik dengan capaian pada triwulan I-2024 secara year on year (y-on-y) tumbuh sebesar 4,51 persen.
Akan tetapi, terdapat beberapa komoditi pangan yang saat ini menjadi konsentrasi dalam pengendalian inflasi. Diantaranya adalah komoditi cabai rawit dan cabai merah.
“Makanya kita ajak itu kepada masyarakat untuk menanam. Karena secara nasional kedua komoditi itu yang sedang menjadi penyumbang inflasi,” tuturnya.
Baca Juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kota Cilegon Dihadiri Jokowi hingga Prabowo, Catat Tanggalnya!
“Kalau kita (Banten,-red) bisa mencukupi karena masyarakat menanam sendiri. Bukan tidak mungkin bila kita bisa membantu dengan menyuplainya ke daerah-daerah lain,” jelasnya.
“Beberapa komoditi lain seperti daging ayam ras dan telur ayan ras itu di kita cukup baik. Tapi kita terus menjaga dan mengendalikan inflasi, serta menjaga terkait supplay and demand,” sambungnya.
Sementara itu, dalam pesannya secara daring, Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan, pihaknya mengapresiasi hasil-hasil yang telah dicapai dalam upaya pengendalian inflasi di daerah.
Namun, ia berpesan agar para kepala daerah harus tetap memerhatikan hal-hal yang perlu ditingkatkan sehingga memberikan hasil yang lebih baik.
Baca Juga: 5 Persen, Target Kenaikan Partisipasi Pemilih yang Dipasang KPU Pandeglang di Pilkada 2024
“Program jangka panjang atau berkelanjutan harus mampu dimasifkan sehingga terdapat langkah konkrit yang menjadi SOP bagi setiap daerah untuk memperbaiki inflasinya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 30/07/36/Th. XVIII, 1 Juli 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten pada Juni 2024 sebesar 2,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,97. Atau mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei 2024 yang mencapai 2,86 persen.
Pada bulan Juni 2024, terjadi deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Banten pada bulan Juni 2024 sebesar 0,08 persen.
Tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,27 persen dan inflasi (y-on-y) sebesar 2,49 persen.
 
			


















