BANTENRAYA.COM – DPRD Banten menyoroti proyek pembangunan-pembangunan unit sekolah baru (USB) yang dinilai kurang adanya pemetaan kewilayahan.
Dimana program pembangunan unit sekolah baru membuat banyak sekolah negeri di Provinsi Banten yang kuota siswanya tidak terpenuhi.
Diketahui, saat ini ada sebanyak 6.515 kursi kosong pada sekolah negeri di Provinsi Banten dan salah satu yang menjadi catatan adalah program unit sekolah baru.
Baca Juga: 15.000 Titik PJU di Banten Gelap Gulita, Dishub: Ya Bertahap Lah!
Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa mengatakan, pembangunan-pembangunan unit sekolah baru ini menjadi catatan pihaknya.
Sebab, saat ini banyak sekolah-sekolah yang kuotanya tidak terpenuhi namun banyak juga yang malah melebihi kuota.
“Memang ada beberapa sekolah yang ada di wilayah tidak padat penduduk, daya tampungnya tidak terpenuhi dengan baik,” ujarnya, Minggu 14 Juli 2024.
“Tentu, ini menjadi catatan, ke depan, ketika misalnya membangun unit sekolah baru harus ada pemetaan,” katanya.
Baca Juga: Tingkat Kerawanan Pilkada Tinggi, KPU Kota Cilegon Minta Polisi Ikut Turun Tangan
Sehingga betul bisa, anak sekolah masuk ke sana (sekolah negeri, red) dan bagaimana juga daya tampungnya bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Saat ini berdasarkan hasil pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025 pada jenjang SMA/SMK Negeri yang tercatat oleh Dindikbud Provinsi Banten, terdapat 171.543 siswa yang mendaftar, dan 95.177 diantaranya gagal masuk.
Dimana dari 171.543 orang, itu terdiri dari 112.797 orang daftar ke SMA Negeri, dan 58.746 ke SMK Negeri.
Baca Juga: Wanita Asal Tanjung Priuk Ini Beri Bukti Kisah Sukses Jadi AgenBRILink
Dari total pendaftar SMA Negeri, hanya 43.117 siswa yang dinyatakan lulus seleksi, dengan kata lain terdapat 69.680 siswa gagal masuk ke SMA Negeri di Banten.
Selain itu juga diketahui bahwa terdapat 6.515 kursi kosong pada jenjang SMA Negeri di Banten karena dianggap kurang diminati oleh para siswa lulusan SMP sederat.
Yeremia mengungkapkan, dengan adanya informasi-informasi tersebut, tentu menjadi catatan sendiri, dimana pembangunan sekolah perlu diimbangi dengan pemetaan kewilayahan yang baik, agar pembangunan bisa seimbang dengan kebutuhan.
Baca Juga: Melaju Kencang, BRI Salurkan KUR Senilai Rp76,4 triliun Kepada 1,5 Juta Pelaku UMKM Hingga Mei 2024
“Sehingga ke depan jika ada pembangunan unit sekolah baru, betul-betul menjadi jawaban pemerataan sekolah,” imbuhnya.
“Jangan sampai, bangun sekolah di situ malah kurang murid. Ini kan kurang efektif,” ungkapnya.
“Walaupun bagus (adanya pembangunan sekolah baru, -red) untuk akses sekolah disana. Tapi, kita berharap adanya pemetaan yang sangat baik, sehingga efektif dalam rangka menjawab daya tampung sekolah kita di Provinsi Banten,” tambahnya.
Baca Juga: GRATIS! Kumpulan Link Twibbon HUT Kota Manado 2024 Desain Terbaru, Cocok Dibagikan di Media Sosial
Sementara itu, Kepala Dindikbud Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, bahwa terdapat 6.515 kursi kosong pada jenjang SMA Negeri di Banten.
Ia merinci, ribuan kursi kosong tersebut diantaranya terdapat di Kabupaten Lebak dengan jumlah 2.192 kursi, Kabupaten Serang 1.258, dan Pandeglang 969 kursi kosong.
“Paling banyak itu memang di Kabupaten Lebak, dan sisinya tersebar di kabupaten kota lainnya,” terangnya.
Baca Juga: Link Nonton Clash of Champions Episode 6 Full Movie: Sandy NUS Kembali Sikat Habis Semua Soal?
Menurutnya, kekosongan kursi PPDB SMA yang ada di Banten bukan hal yang disengaja, melainkan karena kurangnya minat masyarakat untuk masuk ke sekolah tersebut.
Selain itu, juga disebabkan karena siswa yang diterima tidak mendaftar ulang, namun presentasi hal itu sangat kecil.
“Misalnya di SMA Negeri 3 Panggarangan, Kabupaten Lebak itu daya tampungnya 72 orang tapi yang mendaftar cuma 9 siswa. Jadi bukan karena sengaja dikosongkan,” pungkasnya. (mg-rafi) ***