BANTENRAYA.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan.
Rupiah tercatat turun 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.421 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.413 per dolar AS.
Berdasarkan hal ini, Jaenal Effendi, Pengamat Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University menyebutkan, terdapat faktor penyebab utama melemahnya nilai tukar rupiah.
Dikutip Bantenraya.com dari akun Instagram @nuonlinenews. Hal ini karena adanya pengaruh dari kebijakan Ekonomi Amerika Serikat hingga ketergantungan impor untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam negeri.
“AS perekonomiannya sedang meningkat, terutama sejak 2013, pemerintah AS melakukan kebijakan tapering off yakni meningkatkan suku bunga negara” Ungkap Jaenal.
Pemerintah Amerika Serikat memberikan kebijakan tentang meningkatkan suku bunga negara.
Baca Juga: Warga Kota Tangerang Bisa Daftar Masuk DTKS untuk Dapat Bansos, Begini Cara dan Langkah-langkahnya
“Yang membuat nilai dollar ini semakin menguat dan mengurangi supply dollar di kancah global, hal ini menyebabkan rupiah (dan) mata uang asing lainnya ini bisa melemah,” Tambah Jaenal.
Ia juga mengungkapkan adanya penurunan harga komoditas, sehingga turunnya harga komoditas ekspor Indonesia Seperti, minyak sawit telah memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang semakin melemah.
Beberapa netizen pun turut berkomentar dengan adanya turunnya nilai tukar rupiah.
“Ya intinya ekonomi meningkat atau merosot dilihat dari nilai mata uang kan? ” Ucap komentar dari @wan**.
Turunnya nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi kemerosotan ekonomi. ***