BANTENRAYA.COM – 219 kepala keluarga di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak terdampak bencana alam longsor pada 2020.
Akibatnya, pemerintah dirasa harus melakukan relokasi terhadap para warga terdampak bencana di Kecamatan Lebakgedong tersebut.
Jika opsi tersebut yang diambil, maka setidaknya pemerintah harus menyiapkan minimal Rp80 miliar untuk merelokasi warga terdampak bencana di Kecamatan Lebakgedong itu.
Baca Juga: Waktunya Pendekar Cisadane Segel 3 Poin Lawan Sleman di Indomilk Arena
Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, rencana relokasi warga Lebakgedong ke lahan yang berada di sekitar Taman Nasional Halimun Gunung Salak kemungkinan membutuhkan dana hingga Rp 80 miliar.
“Jadi kalau diperkirakan kebutuhan untuk merelokasi 219 rumah warga Lebakgedong kesana bisa mengeluarkan anggaran segitu. Tapi itu untuk perkiraan sementara,” katanya kepada Bantenraya.com, Rabu 1 Maret 2023.
Ia menjelaskan, untuk pembangunan rumah milik warga dibutuhkan anggaran sebesar Rp 40 miliar kemudian sisanya untuk pembangunan fasilitas umum, dan akses jalan.
Baca Juga: Link Nonton The Heavenly Idol Episode 5 Sub Indo, Bukan di Dramaqu, Drakorindo dan Telegram
“Misal untuk biaya pembuatan rumah itu dibutuhkan segitu karena lahan diberikan oleh Balai Besar, nah sisanya untuk bangunan lainnya kalau dihitung secara bersih ya,” jelasnya.
Febby membeberkan, target pengajuan anggaran tersebut direncanakan selesai bulan April 2023 karena anggaran bukan menggunakan APBD Lebak.
“Jadi itu kan pakai uang APBN nanti kami mengajukan terlebih dahulu berapa jumlah yang diperlukan untuk relokasi tersebut,” bebernya.
Baca Juga: PSM Makassar Makin menjauh dari Kejaran Persib dan Persija Usai Raih Poin Sempurna Atas Dewa United
Ia mengungkapkan, pada tahun 2020 Lebak terdampak bencana sehingga 5 Kecamatan di Lebak harus direlokasi antara lain Kecamatan Curugbitung, Kecamatan Sajira, Kecamatan Maja, Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebakgedog.
“Ke empat Kecamatan sudah berhasil kami relokasi tinggal kami pokus ke Kecamatan Lebakgedong,” ungkapnya.
Sementara itu, Asda II Setda Lebak, Ajis Suhendi mengatakan, sebanyak 219 kepala keluarga (KK) yang direlokasi ke tempat yang baru tersebut.
Adapun anggaran untuk pembangunan kembali rumah korban dan fasos fasum di sana akan menggunakan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Untuk lahan tersebut sudah diteliti Badan Geologi dan aman digunakan untuk pemukiman. Kami tadi baru cek terkait akses jalan menuju lokasi, kemudian untuk relokasi itu tidak menggunakan anggaran APBD Lebak,” paparnya. ***