BANTENRAYA.COM – Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan Mei 2025 berada di level 79,0, atau turun 4,4 poin dari posisi bulan sebelumnya.
Turunnya indeks menabung konsumen disebabkan karena pengeluaran rumah tangga yang lebih tinggi untuk pendidikan selama masa penerimaan siswa baru dan jelang dimulainya tahun ajaran baru.
Sebanyak 30,3 persen responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS menyatakan tidak pernah menabung sehingga berpengaruh terhadap indeks menabung konsumen.
Baca Juga: Sekolah Rakyat di Lebak Bergulir Juli 2025, Bakal Diikuti 100 Siswa
Angka tersebut lebih tinggi dari 29,3 persen responden yang tidak pernah menabung pada bulan April 2025.
Penurunan terbesar IMK terlihat pada kelompok rumah tangga berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan turun 12,5 poin.
Diikuti rumah tangga berpendapatan di atas Rp3 juta sampai Rp7 juta per bulan turun 7,2 poin dan kelompok rumah tangga dengan pendapatan di atas Rp1,5 juta sampai Rp3 juta turun 3,0 poin.
Khusus kelompok rumah tangga dengan pendapatan di atas Rp7 juta perbulan, IMK masih berada di atas level 100, meski mengalami sedikit penurunan 1,1 poin.
Hal ini sejalan dengan penurunan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 1,7 poin pada periode yang sama ke level 92,9 dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) yang turun 7,1 poin ke level 65,1.
Mengenai komponen IWM, persentase responden yang menilai bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung tercatat meningkat menjadi 29,0 persen pada Mei 2025, dari 27,9 persen pada April 2025.***