BANTENRAYA.COM – BKD Provinsi Banten bakal melakukan pendampingan kepada para peserta seleksi PPPK yang mengalami sakit dan tidak memungkinkan untuk dapat hadir ke lokasi ujian.
Pendampingan untuk calon PPPK Pemprov Banten yang sakit itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Kinerja, dan Disiplin BKD Provinsi Banten, Aan Fauzan Rahman.
Ia menyampaikan, berdasarkan hasil inventarisir yang pihaknya lakukan, terdapat empat peserta calon PPPK yang mengalami sakit berat sehingga tidak dapat hadir di lokasi ujian.
Baca Juga: DEMA UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Periode 2024 Gelar UIN Banten Festival
“Ada empat peserta yang melapor ke kita tidak bisa hadir ke lokasi ujian karena berbagai masalah kesehatan,” ujarnya, Kamis 5 Desember 2024.
“Yang satu, ada ibu yang sedang mengalami keguguran, kemudian ada juga yang mengalami kebutaan mendadak akibat diabetes.
“Lalu ada juga yang stroke, dan satu lagi sakit yang kondisinya memerlukan istirahat total atau bedrest,” tuturnya.
Baca Juga: Tayang Desember 2024! Berikut Rekomendasi Film Komedi Berjudul Modal Nekad
Aan menjelaskan, pendampingan tersebut nantinya meliputi penyesuaian lokasi dan mekanisme ujian bagi peserta yang sakit.
Hal ini dilakukan agar para peserta dapat tetap dapat mengikuti ujian seleksi. Aan juga menegaskan bahwa, langkah ini diambil untuk mengedepankan prinsip inklusivitas dalam seleksi PPPK.
“Pendampingan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan seleksi berjalan dengan adil dan transparan,” ungkapnya.
“Karena kan namanya sakit ya tidak bisa kita hindari, tapi kita upayakan supaya bagaimana mereka tetap bisa mengikuti ujian,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aan menjelaskan bahwa, proses pendampingan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.
Panitia seleksi akan memverifikasi kondisi kesehatan peserta melalui surat keterangan medis sebelum mengatur teknis pelaksanaan ujian khusus.
Baca Juga: Bertambah, Korban Tewas Dampak Cuaca Ekstrem di Kabupaten Lebak Menjadi 3 Orang
“Tentunya kan pasti kita verifikasi, betul tidak sakitnya sampai tidak bisa jalan umpamanya. Kalau sakit yang seperti flu, batuk, itu kita minta supaya hadir dan datang aja untuk mengerjakan soal,” ungkapnya.
“Minimal dia datang dan mengerjakan, daripada tidak hadir. Kan kesempatan juga tidak datang lagi, maka kita minta untuk manfaatkan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Saat disinggung terkait peserta yang terlambat hadit, Aan mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dan informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat.
“Kalau itu (yang terlambat-red) kita masih menunggu dari pusat. Karena kan kalau terlambat sudah secara sistem,” ujarnya.
“Sementara kalau yang sakit ini kan kita bisa sesuaikan karena sudah ada konfirmasi sebelumnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Aan mengimbau agar para peserta ujian dapat menjaga kesehatan selama proses seleksi berlangsung.
Baca Juga: Timnas Day! Final Piala AFF Women’s Cup Indonesia vs Kamboja Malam Ini
“Kami berharap agar para peserta dapat menjaga kesehatan fisik dan mental agar dapat menyelesaikan ujian dengan baik. Tentu kami akan terus memberikan dukungan sesuai kapasitas kami,” pungkasnya. ***