BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten, mencatat angka inflasi pada bulan April 2024 sebesar 0,41 persen, biang keroknya inflasi tersebut tertinggi disumbang oleh tarif angkutan umum dan emas.
Berdasarkan data indeks harga konsumen atau IHK dari lima kabupaten dan kota di Provinsi Banten, inflasi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar 0,98 persen secara bulanan.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi tercatat sebesar 1,17 persen, dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,82 persen.
Adapun andil yang disumbang oleh tarif angkutan antar kota yakni sebesar 0,09 persen, emas perhiasan 0,08 persen dan pada sektor makanan dan minuman pada komoditas bawang merah 0,22 persen.
Baca Juga: Spoiler Secret Ingredient Episode 2 Sub Indo: Chef Arif Beri Syarat, Maya Bakal Lakukan Ini
“Komoditas ini memberikan andil yang besar karena selama bulan April kita melewati momen Ramadan, Idul Fitri dan libur lebaran sehingga sektor transportasi ini meningkat,” kata Faizal dalam press rilis resmi BPS Banten di Jala Syeh Nawawi Al Bantani Kav. H 1 – 2 KP3B, Kota Serang, Kamis 2 Mei 2024.
Tidak hanya angkutan antar kota, Faizal juga menjelaskan pada jasa penerbangan turut memberikan andil inflasi selama momen tersebut.
“Termasuk rokok, minyak goreng dan angkutan udara juga menyumbang inflasi pada urutan selanjutnya sebab mobilitas momen tersebut sangat tinggi,” paparnya.
Sementara itu, penyumbang deflasi selama April 2024 BPS Banten mencatat terjadi pada komoditas beraa 0,18 persen, cabai merah 0,15 persen, telur ayam 0,11 perssn cabai rawit 0,10 persen daging ayam ras 0,01 persen.
Baca Juga: Mengenal Oh Se Young Pemeran Choi Ga Hyeon di Lovely Runner Lengkap dengan Instagram
Adapun inflasi di Provinsi Banten secara tahunan, atau periode April tahun 2023 ke April tahun 2024 tercatat sebesar 3,42 persen, lebih rendah dibanding periode sebelumnya sebesar 3,77 persen.
Angka inflasi tersebut masih dinilai terkendali, karena masih berada dibawah target inflasi nasional sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen.
“Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan andil 2,17 persen. Komoditas penyumbang utama
inflasi pada kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, dan tomat,” katanya.
Baca Juga: Terima Bantuan Renovasi Rumah Rp 20 Juta, Warga Ciwaduk: Terima Kasih Baznas dan Walikota Cilegon
“Disusul Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman atau Restoran dengan andil 0,44 persen dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,27 persen,” tukas Faizal.****