BANTENRAYA.COM – Harga cabai naik tentunya menjadi salah satu tantangan bagi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Dan harga cabai naik juga bisa berpengaruh pada pendapatan para petani cabai.
Dilansir Bantenraya.com dari salah satu postingan aku Instagram @fakta.jakarta, Andi mengusulkan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) sebagai salah satu solusi harga cabai naik.
Baca Juga: TAYANG HARI INI! Sinopsis Drakor Daily Dose of Sunshine di Netflix, Lengkap dengan Daftar Pemain
“Kita galakkan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) itu solusi terbaik. Cabai tanam di perkarangan, sayur dan sebagainya,” ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan pada Senin (30 Oktober 2023).
Maksud dari KRPL tersebut adalah ajakan agar masyarakat menanam cabai sendiri di pekarangan rumah.
Dan diketahui kalau harga cabai rawit mengalami kenaikan hingga Rp100 ribu per kilogram.
Tentunya hal tersebut menjadi keluhkan masyarakat.
Beberapa keluhan juga bisa ditemukan di kolom komentar dari ostingan yang telah mendapat lebih dari 27 ribu likes tersebut.
“Gak usah makan pedas solusinya,” sindir @km.nafysheu.
“Harga cabai meroket harusnya petani cabai makmur, tapi kenyataannya tidak. Harga beras meroket harusnya petani padi makmur, tapi kenyataannya tidak. Dan masih banyak lagi petani semakin terpuruk. Hal ini disebabkan mafia perdagangan yang nakal. Mereka harus diberantas,” kata @beni_erwan.
Baca Juga: Siapa yang Menyerang Duluan di Konflik Israel dan Palestina? Begini Awal Mula Hingga Perang Besar
Namun ada juga yang menilai kalau usulan Andi tersebut merupakan solusi yang bagus.
@arfrhmd_ berkata, “Padahal ini solusi bagus untuk sementara. Gak ada salahnya juga menanam cabai di rumah sembari menunggu harga pangan membaik. Kecuali emang gak suka berkebun.”
Sementara itu, pemicu harga cabai naik diduga dari kondisi iklin yang belakangan ini sudah terlalu panas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prihasto Setyanto selaku Direktur Jenderal Hortikultura Kementan.
Baca Juga: Profil Saixse, Musisi Malaysia Pelantun Lagu Malam Pagi yang Viral di TikTok
Menurunnya produksi cabai, khususnya cabai rawit yang berkurang dan memicu harganya melonjak disebabkan oleh kekeringan dari fenomena El Nino.
“Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu,” ungkapnya.
Beberapa pasar ada yang kenaikan harga cabainya tidak mencapai Rp100 ribu, namun memang harganya sangat meroket.
Baca Juga: Ribuan Warga Banten Demo Solidaritas Palestina, Hindari Macet di Kawasan Alun-Alun Serang
Di Jakarta sendiri, harga cabai rawit merah tembus Rp80 ribu per kg dari sebelumnya di kisaran harga Rp40 ribu per kg.
Cabai rawit hijau juga ikut mengalami kenaikan dari Rp40 ribu per kg menjadi Rp55 ribu per kg.
Sementara cabai merah keriting naik dari Rp30 ribu per kg menjadi Rp70 ribu per kg.
Tidak hanya itu, kenaikan harga cabai di pasar juga diikuti dengan kenaikan harga bahan makanan lainnya, seperti bawang merah dan gula.***