BANTENRAYA.COM – Balai Pengelola Transportasi Darat atau BPTD Banten melakukan Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 22024 pada Senin, 22 April 2024.
Permasalahan kemacetan menuju Pelabuhan Merak pada Angkutan Lebaran 2024 menjadi pembahasan dalam evaluasi tersebut.
Rapat evaluasi berlangsung di Kantor BPTD Banten dan dipimpin langsung oleh Kepala BPTD Banten Benny Nurdin Yusuf, serta dihadiri beberapa stakeholder seperti kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Jasa Marga, Basarnas, PT ASDP Indonesia Ferry, pengusaha kapal dan yang lainnya.
Kepala BPTD Banten Benny Nurdin Yusuf mengatakan, evaluasi dilakukan bukan untuk menyalahkan satu sama lain.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap Akibat Pesta Narkoba Jenis Ganja
“Itu bagian menyatukan persepsi, tentang penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2024 harus kita perbaiki, untuk tahun 2025,” kata Benny kepada awak media.
Di mana, pada tahun 2025 mendatang Angkutan Lebaran akan jatuh pada bulan Maret dan diprediksi akan berhadapan dengan cuaca ekstrem.
“Evaluasi kita pertama, tentang pola penyelenggaraan kapal. Dengan pengoperasian Pelabuhan Ciwandan, menjadi beban berat di Pelabuhan Bakauheni. Idealnya pelabuhan A dan pelabuhan B berpasangan, tentu beban di Bakauheni makin berat,” katanya.
Benny menerangkan, pada Angkutan Lebaran 2025, ketika mengoperasikan Pelabuhan Ciwandan, seharusnya juga mengoperasikan Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung, agar bebannya sama antar pelabuhan.
“Ke depan, Ciwandan akan dipersiapkan untuk layanan penumpang saat Lebaran, dan ini akan mengurai kepadatan di Merak,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Benny, di luar Pelabuhan, harus ada buffer zone.
Kata Benny, pembangunan buffer zone yang sudah direncanakan di Tol Tangerang-Merak kilometer 97.
“Bagaimana kita mendorong harus segera ada buffer zone mengurai beban di pelabuhan. Kemarin ada pemudik yang memunyai tiket dan tidak belum memunyai tiket menumpuk di pelabuhan,” tuturnya.
Benny mengaku, perlu adanya perencanaan pembangunan dermaga baru.
“Prinsip ini, di Merak ini harus ada penambahan Dermaga. Idealnya kalau di Merak ada 7 Deramaga, di Bakauheni juga 7 Dermaga, jadi pembangunan harus berpasangan di Bakauheni juga, serta harus ada Dermaga Emergency itu diperlukan,” paparnya.
Benny juga menyorot sistem tiketing yang menjadi salah satu penyebab kemacetan.
Baca Juga: Siapa Sosok Herly Juliansyah yang Viral usai Ditangkap dengan Chandrika Chika Karena Kasus Narkoba
Sitem tiketing menjadi salah satu saja penyebab kemacetan saat Angkutan Lebaran 2024.
“Sistem tiketing sudah kita sampaikan, paling tidak ke depan bisa menggunakan pola seperti kereta api, kapal laut, udara. Mungkin obyek pergerakan berbeda, kalau di laut, udara itu mengatur orangnya saja, kalau di sini kendaraan juga,” paparnya.
“Mungkin iya (penyebab kemacetan) sistem tiketing. Tetapi saya tidak elok membicarakan itu, karena itu sistem milik ASDP,” papanrya.***