BANTENRAYA.COM – Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia atau PII Provinsi Banten menyoroti lambannya penanganan kasus dugaan penjualan aset Aset Situ Ranca Gede Jakung milik Pemprov Banten di Desa Babakan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang.
Diketahui, Kejati Banten telah menyelidiki dugaan alih fungsi aset Pemrov Banten menjadi kawasan Industri itu sejak November 2023, dan telah naik status penyidikan pada Desember 2023.
Sejauh ini ada sekitar 33 orang telah dipanggil tim Penyidik Pidsus Kejati Banten, mulai dari warga, pihak Desa, Kecamatan, Dinas terkait hingga pihak Cikande Modern.
Namun hingga Maret 2024 ini, penyidik Kejati Banten belum juga menetapkan satu orang tersangka pun.
Koordinator PII Provinsi Banten Baehaki mengatakan jika dalam perkara ini diduga banyak melibatkan orang-orang penting.
Sejauh ini Kejati Banten lamban dalam pengananan perkara tersebut, dan belum menetapkan tersangka kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab.
“Dengan hormat kami meminta Kejaksaan Tinggi Banten untuk mempercepat penyidikan terhadap dugaan penjualan aset Pemerintah Provinsi Banten, Situ Ranca Gede Jakung seluas 25 Hektar, yang diduga telah dijual oleh oknum pejabat,” katanya dalam keterangan yang diperoleh Banten Raya.
Baehaki mengungkapkan Kejaksaan Tinggi Banten harus serius menangani kasus tersebut.
Baca Juga: Ada Es Teler Hingga Tahu Walik, Yuk ke Bazar Ramadhan 2024 Di Masjid Ats Tsauroh Kota Serang
Apalagi, Kajati Banten Didik Farkhan pernah menyebut potensi kerugian negara yang mencapai 1 triliun.
“Kajati harus menindaklanjuti kasus ini dengan penuh keseriusan, mengingat dampak merugikan negara. Respons yang tegas dari pihak berwenang sangat dinantikan oleh masyarakat, demi menjaga integritas dan keadilan dalam penegakan hukum,” tegasnya.
Sebelumnya, Kasi Penerangan Hukum Kejati Banten Rangga mengatakan, pemeriksaan saksi terkait dugaan penjualan aset Situ Ranca Gede Jakung, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang milik Pemerintah Provinsi Banten seluas 25 hektar, hingga kini masih berlanjut.
“Terakhir sudah diperiksa sebanyak 30 orang. Ditambah 3 jadi total 33 orang saksi,” katanya. ***