BANTENRAYA.COM – Sebanyak 74.225 pemilih pemula di Kota Cilegon disebut-sebut sebagai pemilih yang rentan termakan hoaks dan ujaran kebencian pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Rentan termakan hoaks dan ujaran kebencian ini karena pemilih pemula dari Gen-Z, literasi terhadap politiknya tidak sebaik pemilih muda maupun pemilih Gen-X.
Hal itu diakui oleh Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Cilegon Rizki Putra Sandika yang mengatakan, pemilih pemula belum memiliki literasi politik yang cukup baik.
Baca Juga: Sekolah NKRI, Rahasia Lapas IIA Cilegon di Balik Insafnya 2 Napiter
“Ya memang tingkat kerawanan ada di mereka (Gen-Z_red), karena baru lulus SMA, karena baru banget, karena masih ABG (anak baru gede),” katanya kepada Bantenraya.com, Minggu 17 Desember 2023.
Ia menjelaskan, pemilih pemula dari Gen-Z ini butuh perhatian khusus, agar jangan sampai mereka termakan hoaks dan ujaran kebencian, bahkan menjadi bagian dalam penyebaran dua hal tersebut.
Katanya, pemilih pemula ini belum pernah memilih sama sekali dan secara wawasan mereka masih awam dan sangat baru.
Baca Juga: Pemrov Banten Bagi-bagi Bantuan Usaha, Pedagang Kecil di Pandeglang Dapat Rice Cooker hingga Kompor
“Secara karakter dan kebiasaan Gen-Z kan berbeda dengan generasi kita atau generasi sebelumnya, di mana sumber mereka lebih ke media sosial yang itu belum jelas kebenarannya,” ungkapnya.
Ia berharap, ada edukasi politik yang baik terhadap pemilih pemul untuk mengindari hal-hal tersebut.
Dengan media sosial, menurutnya, pemiih pemula bisa menjadi pemilih yang cerdas tetapi juga bisa menjadi pemilih yang terjerumus pada hal-hal yang kontra produktif di Pemilu 2024.
“Pemilih pemula harus berhati-hati, lebih banyak membaca sumber, kalau tidak tahu tanyakan kepada mereka yang lebih paham,” tegasnya.
“Karena urusannya bukan sekadar menangkap informasi kemudian men-share, ini kan bisa jadi pidana juga, maka jangan menerima informasi dari satu pihak,” tambahnya.
Senada dengan Rizki, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Cilegon (PP IMC) Arifin Sholehudin menyampaikan, kecendrungan pemilih pemula termakan hoaks dan ujaran kebencian ini cukup tinggi.
Baca Juga: Isu Rangka eSAF Nggak Berpengaruh Tuh, Penjualan Motor Honda di Banten Tetap Stabil
Arifin mengatakan, untuk menghindari hal tersebut, pemilih pemula perlu edukasi politik yang baik dari seluruh pihak, baik dari penyelenggara pemilu atau yang lainnya.
“Ini membantu mereka (pemilih pemula_red) agar tidak termakan hoaks, jadi edukasi yang paling penting, karena mereka sangat mudah dipengaruhi oleh media sosial,” ujar dia.
Ia menjelaskan, Gen-Z sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024 ini harus diberikan literasi yang baik terkait informasi profil maupun visi dan misi dari peserta pemilu.
Baca Juga: Penyebab Kematian Syarifah Fadlun Istri Habib Rizieq, Kondisinya Sudah Memburuk Sejak Lama?
“Supaya tidak mudah termakan hoaks yang ada di media sosial, apalagi sampai terlibat ujaran kebencian,” pungkasnya. ***



















